Praktek Instalasi Tenaga - TeachMeSoft

Praktek Instalasi Tenaga





BAB I PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

       Di dunia yang semakin berkembang sekarang ini khususnya di bidang Teknologi sudah semakin meningkat dan berkembang dengan amat pesat, serta semakin meningkatnya dan banyaknya permintaan konsumen dalam bidang sistem pengaturan rangkaian kontrol untuk motor-motor listrik sebagai upaya dalam meningkatkan produksi serta keefektifan suatu rangkaian kontrol.
       Dan tentu saja dalam merangkaian rangkaian kontrol, daya untuk setiap pengaturan setiap tipe-tipe motor, pengaman untuk masing-masing tipe motor, rangkaian control serta KHA kabel yang dipakai tentu tidaklah harus sembarangan. Maka kita sebagai orang yang bergerak di bidang Teknik listrik bisa di harapkan kedepanya untuk dapat merangkai rangkaian kontrol, daya, pengaman untuk tiap tipe-tipe motor serta KHA kabel.
       Karena kita disini dilatih serta dididik agar suatu saat nantinya dapat dan serta diharapkan dapat melakukan semuanya itu.
   

B. Tujuan

       Tujuan dari penyusunan laporan akhir ini adalah sebagai bukti tertulis di samping praktikum yang telah di lakukan mahasiswa sebelumnya. Selain itu juga, penyusunan laporan akhir ini juga sangat bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam tata cara penulisan ilmiah, serta dapat mensosalisasikan keterampilan dalam merangkai rangkaian kontrol untuk motor-motor listrik.


BAB II GAMBAR RANGKAIAN


A. Gambar diagram lokasi & bagian dalam panel

Diagram Lokasi
Diagram Lokasi

Bagian dalam panel
Bagian dalam panel

Ukuran panel
Ukuran panel

B. Diagram satu garis

Diagram satu garis

Diagram satu garis

C. Rangkaian daya seta kontrol untuk masing-masing motor

a. Gambar rangkain kontrol dan daya R DOL (di luar panel)
Gambar rangkain kontrol dan daya R DOL (di luar panel)
b. Gambar rangkaian kontrol & daya untuk motor DOL ( di dalam panel )
Gambar rangkaian kontrol & daya untuk motor DOL ( di dalam panel )
c. Gambar rangkaian kontrol & daya untuk motor putar kiri-kanan
Gambar rangkaian kontrol & daya untuk motor putar kiri-kanan
d. Gambar rangkaian kontrol & daya untuk motor D-Y
Gambar rangkaian kontrol & daya untuk motor D-Y


BAB III CARA KERJA RANGKAIAN KONTROL


1. Analisa Cara Kerja Rangkaian

a. Rangkaian kontrol motor DOL
  • Pada rangkaian kontrol untuk Motor DOL ini ( di luar panel ) dapat kita lihat pada gambar a. Bahwa apabila MCB 3F kita naikan atau kita ON kan maka, rangkaian tersebut sudah bisa kita operasikan dengan menekan push button S1 ( ON ) sehingga anak kontak bantu serta utama NO pada K1 mengunci sehingga K1 akan bekerja dan motor pun berputar. Untuk meng OFF kan atau mematikan rangkaian serta kerja daripada motor, maka kita harus menekan push button S0 ( OFF ). pabila kita meng OFF kan sumber untuk supplay ke rangkaian ( MCB 3F ), maka walaupun kita tekan push button S1 beberapa kalipun anak kontok utama dan Bantu pada K1 tidak akan mengunci serta K1 pun tidak akan bekerja karena supplay sumber ke rangkaian control tidak ada. 
  • Pada rangkaian kontrol di bagian dalam panel ( gambar b )cara kerja dari pada rangkaian sama persis, hanya saja dimodifikasi atau diaplikasikan yaitu dengan menambah beberapa komponen seperti Rotary Switch; Stop Kontak 3F serta . Bila kita naikkan atau ON kan MCB 3F fhasa maka rangkaian kontrol sudah bisa dioperasikan dengan menekan push button S17 maka anak konta bantu serta utama akan mengunci dan anak K6 akan bekerja tetapi, motor belum tentu berputar karena apabila rotary switch dan steker 3F yang terpasang belum pada posisi ON atau yang kita inginkan untuk motor berputar maka motor tidak akan berputar tetapi rangkaian control sudah beroperasi. Bila rotary switch pada posisi ON dan steker 3F sudah terpasang serta rangkaian kontrol sudah dalam keadaan beroperasi maka motor akan berputar, tetapi dianjurkan agar meng OFF kan rangkaian control dengan menekan push button S07 sebelum steker 3F terpasang karena ditakukan terjadinya shot antar fhasa yang bisa mengakibatkan rusaknya motor atau tripnya pemutus ( MCB 3F ). Untuk meng OFF kan motor kita bisa memindahkan saklar rotary switch pada posisi OFF, mencabut steker 3 atau dengan menekan push button S07. 
b. Rangkaian kontrol motor putar kiri-kanan
  • Pada rangkaian kontrol untuk putar kiri-kanan, sebernarnya adalah rangkaian kontrol untuk cara kerja interlocking atau saling mengunci. Yaitu bila mana salah satu Kontaktor bekerja maka Kontaktor yang lain tidak akan bekerja. Cara kerja atau deskripsi kerja dari pada rangkaian ini adalah : Steep awal hampir sama seperti cara kerja rangkaian-rangkaian diatas yaitu terlebih dahulu kia naikkan atau ON kan MCB 3F. Untuk putar kanan maka kita harus menekan push button S1 (19) sehingga anak kontak Bantu serta utama pada K1 akan mengunci serta K1 akan bekerja, sehingga motor akan berputar untuk putaran kanan.Sedangkan anak kontak Bantu NC pada K1 akan membuka sehingga walaupun kita inginkan K2 bekerja agar motor berputar pada putaran kiri itu tidak akan bisa, maka dari itu kita harus meng OFF kan rangkaian dengan menekan push button S0 atau S0 (19). Untuk putaran kiri maka kita harus menekan push button S2 (19) sehingga anak kontak bantu serta utama pada K2 akan mengunci serta K2 akan bekerja, sehingga motor akan berputar kekiri. Sedangkan anak kontak Bantu NC pada K2 akan membuka sehingga walaupun kita inginkan K1 bekerja agar motor berputar kekanan itu tidak akan bisa, maka dari itu kita harus meng OFF kan rangkaian dengan menekan push button S0 atau S0 (19). Dalam rangkaian daya diharapkan harus teliti Karena ditakutkan putaran motor akan berubah arah atau terbalik atau dimungkinkan motor akan rusak. 
c. Rangkaian kontrol motor D-Y
  • Pada rangkaian kontrol untuk D-Y, cara kerja atau deskripsi kerja dari pada rangkaian ini adalah : Steep awal hampir sama seperti cara kerja rangkaian-rangkaian diatas yaitu terlebih dahulu kia naikkan atau ON kan MCB 3F , maka rangkaian control untuk motor D-Y sudah bisa dioperasikan yaitu dengn menekan push button S1 maka anak kontak utama dan bantu NO akan mengunci sehingga K1T akan bekerja dan KD akan bekerja dan motor berputar agak pelan, setelah settingan waktu pada timer terpenuhi maka anak kontak NC pada timer akan membuka sedangkan anak kontak NO akan mengunci sehingga KD berhenti bekerja dan KY akan bekerja atau beralih dari KD KY dan motor berputar laju . bedanya dengan rangkaian kontrol 2 kecepatan atau interlock adalah, bila pada rangkaian 2 kecepatan atau interlock kita harus meng OFF kan dahulu kerja dari pada motor sedangkan pada rangkaian kontrol motor D-Y tidak demikian. Kerja daripada motor bertahap yaitu dari dari putaran pelan ( KD; kerja putaran motor saat hub.D ) ke putaran laju ( KY; kerja putaran motor saat hub. Y ). Dan untuk meng OFF kan rangkaian adalah dengan menekan push button S0. maksudkan daripada rangkaian kontrol ini adalah, karena arus start awal dari pada motor sangatlah tinggi sehingga untuk mengurangi arus start awal yang tinggi.

2. Perhitungan pengaman motor-motor listrik ( Overload & MCB )

Untuk motor DOL ( di luar maupun untuk bagian dalam control panel )

Untuk Motor D-Y

Untuk Motor putar kiri-kanan

3. Alat dan bahan yang dibutuhkan


4. Temuan

A.  Faktor pendukung dan penghambat 
  • FAKTOR PENDUKUNG
    Adanya bimbingan dari para dosen yang professional khususnya para dosen yang telah menjadi pembimbing serta penguji di bidang pratikum bengkel instalasi listrik sehingga mempermudah mahasiswa dalam pemahaman serta dapat melakukan pratikum itu sendiri tanpa kendala apapun. 
  • FAKTOR PENGHAMBAT
    Alat dan komponen – komponen yang digunakan dalam pratikum sudah dalam kondisi yang kurang baik ( rusak ),sehingga menghambat kelancaran dalam praktikum yang akan dilakukan. 

B.   Manfaat yang dirasakan

       Membekali mahasiswa dengan keterampilan dalam merancang rangkaian kontrol, rangkaian daya, menghitung pengaman untuk masing-masing motor serta dapat menginstalasi yang didapat di bengkel listrik, yang nantinya menjadi bekal saat terjun langsung ke kalangan masyarakat maupun di dunia Perindustrian yang semakin berkembang belakangan ini dan kelak sesuai dengan standarisasi yang mengacu pada PUIL.

C.   Pengembang dan tindak lanjut
       Belakangan ini pengaman yang digunakan sudang jarang menggunakan sekring, dan sebagai gantinya yaitu MCB. MCB memiliki kelebihan yaitu pengaman hubung singkat dan pengaman beban lebih, dan dilihat dari faktor keamanan pun MCB lebih baik dari Sekring.

5. Foto Hasul Praktek

Hasil Praktek
Hasil Praktek
Rangkaian control motor star-delta
Rangkaian control motor star-delta
Rangkain control motor P.kiri-kanan
Rangkain control motor P.kiri-kanan
Rangkaian control motor DOL
Rangkaian control motor DOL

BAB IV PENUTUP


1. Kesimpulan

       Setelah melakukan semua praktek, saya menyimpulkan bahwa dalam pemasangan over load, MCB tidaklah harus sembarangan. Khususnya untuk pengaman arus lebih / hub singkat pada motor ( over load ), harus diperhatikan benar-benar dan diperhitungkan dengan IN pada motor itu sendiri agar apabila terjadi ‘ARUS LEBIH / SHOT’ maka motor akan aman dan pengaman (over load ) akan bekerja maksimal. Sedangkan untuk MCB 3Ф juga harus diperhitungkan untuk setiap kapasitas motor yang akan kita amankan.
       Untuk pemasangan daya pada masing-masing motor juga perlu ketelitian, karena apabila fhasa yang kita pasang ke motor tersebut terbalik maka arah putaran motor akan terbalik dan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kecuali untuk motor D-Y, untuk control motor interlock dll untuk motor yang memang harus bekerja berlawanan arah. Serta untuk pemilihan motor yang kita akan pergunakan, apakah untuk teg. 3Ф atau untuk teg 1 Ф. Untuk keperluan motor yang akan digunakan juga harus dilihat, apakah itu motor D-Y, motor unutk 2 kecepatan ataupun motor DOL. Sebab apabila kita mengambil motor yang kita pergunakan tanpa melihat ratting tegangan serta rangkaian kontrol kita, maka motor tersebut bisa rusak ataupun terbakar.
       Untuk setiap rangkaian kontrol motor juga harus diperhatikan dalam pemasangannya, karena dalam pemasangan rangkaian kontrol ini juga harus diperlukan ketelitain dan kehati-hatian. Apabila kita terbalik ataupun salah dalam pemasangan maka akan berakibat fatal seperti , shot, R.kcontrol tidak akan bekerja, mungkin kerusakan pada alat-alat yang kita pergunakan pada rangkaian-rangkaian kontrol tersebut.
       Maka dari kesemuanya itu haruslah kita dapat melakukan setiap praktek yang kita lakukan dengan serius, teliti, semangat, kepercayaan diri serta kemauan yang tinggi dalam diri kita pribadi. Jadi apabila kita tidak mempunyai semuanya itu maka, akan mustahil bisa menjalani praktek yang kita laksanakan akan berhasil sesuai dengan keinginan kita atau bahkan konsumen.

2. Saran

  • Dari pembuatan laporan ini mungkin ada beberapa kesalahan baik dalam penulisan atau kata - kata yang sangat kita tidak inginkan, maka dari itu penulis ingin di berikan beberapa saran maupun koreksi dalam bentuk yang mendukung penulis agar dalam pembuat laporan akhir workshop untuk kedepannya jauh lebih baik. 
  • Semoga dalam penulisan laporan ini maka kita semua dapat mempergunakannya dengan baik dan sebagaimana mestinya.



Disqus comments