Jaringan Digital Layanan Terpadu - TeachMeSoft

Jaringan Digital Layanan Terpadu





 Referensi


1. Pendahuluan
2. ISDN
3. Arsitektur Broadband ISDN (B-ISDN)
4. Struktur Transmisi
5. Antarmuka Akses Yang Tersedia
6. Model Referensi ISDN
7. Perangkat Keras (Hardware)
8. Pesawat Telepon Digital
9. Hal yang berkaitan dengan ISDN
    ↪ 1 Number Identification Supplementary Service
    ↪ 2 Call offering Supplementary Service
    ↪ 3 Call completion Supplementary Service
    ↪ 4. Charging Supplementary Service
10. Penerapan ISDN dalam jaringan LAN





 1. Pendahuluan 


Kelemahan pada sebuah jaringan komunikasi yang menggunakan sinyal analog adalah jeleknya kwalitas sinyal tersebut karena banyaknya gangguan. Adanya noise tersebut kualitas suara yang melewati sebuah saluran komunikasi menjadi semakin jelek seiring dengan bertambah panjangnya saluran yang dilewati. Kerena pada komunikasi analog, noise sulit dihilangkan maka komunikasi mengarah pada komunikasi digital. Pada komunikasi digital menyediakan berbagai teknik pengkodean sehingga noise dapat ditekan seminimal mungkin atau bahkan dapat diabaikan. Setelah transistor ditemukan pada tahun 1948, dan pene-muan ini sangat mempengaruhi perkembangan komputer. 

Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Transistor dalam ba-nyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagianbagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC: integrated circuit) di tahun 1958. Setelah munculnya IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen

dalam sebuah chip tunggal. UltraLarge Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berkurang setengah keping uang logam mendorong meningkatnya teknologi digital sebagai pilihan terutama pada teknologi komunikasi data. Dengan berkembangnya teknologi Integreated Circuit sangat memungkinkan penerapan teknologi komunikasi digital yang memuaskan serta mendorong perusahaan telepon untuk menggantikan saluran analog dengan saluran digital. Hingga sekarang ini telah jarang sekali perusahaan komunikasi telepon yang tidak menggunakan saluran digital. Jaringan ini juga disebut IDN (Integrated Digital Network). Jaringan komunikasi IDN yang telah digunakan telah banyak memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan telephon terutama menekan noise yang muncul. Dengan meningkatnya kualitas sinyal komunikasi tersebut dan banyaknya informasi yang terkirim jika menggunakan peng-kodean digi-tal menjadikan alasan yang sangat menarik untuk me-ngubah jaringan komunikasi yang tadinya analog menjadi komunikasi telepon secara digital secara keseluruhan dari awal sampai akhir. Evolusi mengenai jaringan komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:

 
Bagi para pengguna komputer yang telah bekerja secara digital, hal ini sangat ideal sekali, karena dengan adanya teknologi IDN maka tidak lagi memerlukan modem dan menjamin kecepatan yang lebih tinggi. Pada perusahaan telepon digital juga telah dapat menghindarkan diri dari kehilangan data akibat noise yang hampir tidak ada.




 2. ISDN 











ISDN atau yang sering
disingkat dengan Integrated
Sevices Digital Network. ISDN
merupakan sebuah desain untuk
jaringan telepon/telekomunikasi
yang semuanya digital. ISDN pada
komunikasi data untuk mengirim
suara, data, citra, video, dan data
apapun yang butuhkan. ISDN juga
dirancang untuk menyediakan
antarmuka tunggal meliputi hardware dan protokol komu-nikasi
pada komunikasi telepon, mesin
fax, komputer, video-phone, dan
mikrowave.
ISDN juga dapat didefinisikan sebagai pengembangan dari
jaringan telepon IDN (Integrated
Digital Network) yang menyediakan hubungan digital dari
ujung satu pelanggan ke ujung
pelanggan lain secara digital untuk
proses transformasi informasi
dalam bentuk suara, data dan
gambar. Konsep ISDN juga dapat
diamati dari berbagai sudut pandang yang berbeda-beda: Standar
ISDN telah ditetapkan oleh ITU-T,
standar tersebut menyatakan
prinsip ISDN dari sudut pandang
ITU-T, yaitu:
1. Mendukung aplikasi suara dan
non-suara dengan menggunakan rangkaian terbatas dari
fasilitas-fasilitas yang sudah
distandarkan.
2. Mendukung aplikasi switched
dan nonswitched.
3. Ketergantungan terhadap
koneksi 64-kbps.
4. Kecerdasan dalam jaringan.
5. Arsitektur protokol belapis.
6. Macam-macam Konfigurasi.
ISDN juga telah direkomendasikan oleh ITU dengan kode
I.120 ITU-T pada tahun 1993
dimana: Bentuk Utama ISDN
adalah mendukung bermacammacam aplikasi suara dan nonsuara pada jaringan yang sama,
Elemen kunci integrasi layanan
ISDN adalah ketetapan jangkauan
layanan jenis-jenis koneksi terbatas dan aturan interface pemakai jaringan multiguna, ISDN mendukung aplikasi koneksi switched
dan non-swicthed mencakup
koneksi circuit switched dan
packet switched, Layanan baru
dapat dipraktekkan kedalam ISDN
yang disesuaikan dengan koneksi
digital switched 64 kbps, ISDN
memuat kecerdasan untuk menyediakan bentuk-bentuk layanan,
pemeliharaan, dan fungsi-fungsi
dalam manajemen jaringan.

Keuntungan yang dapat diperoleh bila komunikasi telepon, faksimil, teks, video, transmisi data, gambar dan jaringan komputer menggunakan layanan ISDN ini. Di antaranya adalah kecepatannya yang dapat mencapai 144 Kbps (Kilobit per second) atau bahkan hingga 2 Mbps (Megabit per second). ISDN dapat dikatakan sebagai jaringan telekomunikasi yang melalui perombakan jaringan telepon, yang dapat melayani aplikasi suara maupun non suara seperti data, teks, citra, dan video pada satu jaringan yang sama. ISDN merupakan gambaran tentang jaringan telepon untuk masa depan dengan kecepatan data yang sangat tinggi dan noise yang sangat rendah atau nol. ISDN dirancang dengan menggunakan media transmisi serat optik, dimana media ini adalah media komunikasi yang dapat mengirimkan menggunakan cahaya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hal ini bertujuan supaya pelayanan tukar-menukar informasi dengan cepat dapat dilakukan dengan mudah. Tetapi karena hal itu sangat mahal maka diguna-kanlah kabel tembaga yang tentunya membuat kece-patannya menurun bahkan dianggap terlalu lambat untuk kualitas video. Teknologi jaringan ISDN diprakarsai oleh H.Shimada setelah ditemukannya CCITT pada tahun 1971. Kemudian, aplikasi ISDN segera terwujud setelah CCITT merekomendasikan standar Red Book (1985) dan standar Blue Book (1988) dalam wujud Narrow Band (N-ISDN). ISDN dikembangkan dari jaringan telepon dengan mengusahakan agar tidak melakukan perubahan secara mendasar pada sentral telepon yang sudah ada. Sebab saat ini pada dasarnya jaringan telepon yang telah tersebar secara luas di dunia sudah menggunakan teknik digital pada bagian transmisi dan switchingnya. Dari uraian tersebut diatas setelah adanya ISDN maka muncul B-ISDN. B-ISDN adalah Broadband ISDN. ISDN sebelumnya sering disebut Narrow band ISDN. B-ISDN ini bukanlah sekedar ISDN yang kawat tembaganya diganti dengan serat, tetapi B-ISDN adalah sebuah desain ulang total. Ia mampu menyediakan seluruh pelayanan telekomunikasi baik video, data, maupun suara melalui antarmuka tunggal seperti yang diharapkan. Selain itu juga dengan ISDN kecepatan komunikasi data dapat jauh lebih tinggi. Tidak dipungkiri bahwa para ahli di dunia sekarang sudah menemukan dan memperkenalkan teknik komunikasi yang lebih canggih, seperti pengembangan NISDN menjadi BISDN (Broadband ISDN) yang menyediakan lebar jalur yang lebih lebar untuk komunikasi, dari sekedar layanan telepon suara sampai gambar bergerak (video). Teknologi telah menawarkan komunikasi dengan kecepatan transfer data sampai 100 Mbps (Mega bit per detik). Selain itu juga telah dikembangkannya teknik transfer data ATM (Asyncronous Transfer Mode) yang sanggup mengirimkan data

pada kecepatan 140 Mbps, hal ini jelas sangat mendukung perkembangan ke arah Information. Sebelum memahami lebih jauh mengenai ISDN yang telah diuraikan diatas, yang perlu diketahui sebelumnya adalah mengenai jaringan telepon. Ada dua bagian pada jaringan telepon yaitu: Perusahaan Telepon selaku penyedia jasa dan Pelanggan selaku pengguna jasa. Pada sisi pelanggan biasanya terdiri dari sebuah telepon dan beberapa konektor. Sedangkan sisi perusahaan telepon yang menyediakan layanan terdiri dari banyak sekali kawat, serat optik, saklar, komputer dan berbagai alat canggih yang mahal yang digunakan untuk melayani komunikasi data. ISDN akan lebih banyak berhubungan dengan bagian pelanggan. ISDN memperoleh data dari pelanggan untuk disampaikan ke perusahaan telepon dengan cara tertentu. Bagaimana ISDN membawa data dari pelanggan ke perusahaan telepon sepenuhnya adalah urusan ISDN. Ini merupakan konsep penting yang sederhana. Jika kita memahami ini maka boleh dikatakan bahwa “SONET adalah jaringan telepon modern masa depan” maka dapat juga diketahui bahwa apa yang dibicarakan yaitu mengenai hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan telepon atau di antara beberapa perusahaan telepon. Sehingga pernyataan mengenai ISDN sebagai jaringan telepon modern masa depan juga tetap benar, khususnya bila yang dimaksud adalah B-ISDN. Bedanya ialah B-ISDN untuk bagian pelanggan sedangkan SONET untuk bagian perusahan telepon. Perkembangan jaringan telekomunikasi menuju ISDN dapat digambarkan sebagai berikut:








 3. Arsitektur Broadband ISDN (B-ISDN) 



B-ISDN sangat berbeda dengan narrow band ISDN khususnya dalam beberapa hal. Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi video resolusi tinggi, kecepatan data yang lebih tinggi di butuhkan komununikasi dengan kecepatan data sampai orde 150 Mbps. Agar supaya dapat secara simulatan mendukung satu atau lebih servis interaktif dan servis terdistribusi, total subscriber line rate yang dibutuhkan sekitar 600 Mbps. Dalam istilah ini, sistem telepon yang terpasang sekarang menuntut data rate yang sangat besar supaya dapat dipenuhi dipenuhi. Satu-satunya teknologi yang tepat untuk penyebaran data rate seperti itu adalah dengan menggunakan fiber optik sebagi media transmisinya. Hal ini menyebabkan penggunaan B-ISDN tergantung pada langkah pengenalan dari teknolgi fiber optik. Pada internal jaringan juga ditemui adanya satu masalah yaitu masih menggunakan teknik switching yang digunakan. Fasilitas switching hanya mampu menangani range yang lebar serta dengan bit rate yang berbeda dan parameter trafic. Meskipun peningkatan kemampuan hardware switching dan peningkatan dari penggunaan fiber optik, sangat sulit untuk menangani permintaan yang besar yang berbeda-beda dari B-ISDN dengan menggunakan teknologi switching. Hal ini dapat juga dikatakan bahwa teknologi jaringan internal juga harus berubah. Maka dengan adanya adanya masalah ini perlu peningkatan kebutuhan dalam beberapa tipe dari fast packet switching yang menjadi dasar teknik switching bagi B-ISDN. Bentuk switching semacam ini telah mendukung pengguna baru interface protokol jaringan yang dikenal dengan ATM. Seperti halnya narrow band ISDN, maka B-ISDN juga menggunakan kontrol yang didasarkan pada signaling kanal. Dalam jaringan, SS7 yang telah diperbaiki untuk mendukung kemampuan yang telah di perbesar dari network kecepatan tinggi dan akan digunakan. Hampir sama pula, signaling kontrol dari pengguna jaringan akan mempergunakan versi yang diperbaiki dari I.451/ Q.931. B-ISDN tentunya harus mendukung pelayanan transmisi 64kbps yang masih menggunakan paket switching maupun circuit switching yang di support oleh narrow band ISDN. 








 4. Struktur Transmisi 


ISDN menyediakan rate data pengiriman tranformasi untuk pelanggan B-ISDN serta pelayanan transmisi telah dijelaskan, dimana yang pertama terdiri dari full duplex 155.52 Mbps. Kedua pelayanan yang didefinisikan adalah asimetrik, menyediakan transmisi ke pelanggan ke network pada rate 155.52 Mbps dan dalam arah lain 622.08 Mbps, serta kapasitas tertinggi dari layanan didefinisikan pada 622.08 Mbps full duplex. Data rate 155.52 Mbps tentu saja sudah dapat men-dukung

servis narrow band ISDN, dimana hal ini telah siap untuk mendukung satu atau lebih basic atau primer rate interface. Hal ini juga dapat mendukung sebagian besar dari B-ISDN. Pada rate tersebut salah satu atau beberapa kanal video dapat didukung, tergantung pada resolusi video dan teknik coding yang digunakan, sehingga pelayanan full duplex dengan kecepatan 155.52 Mbps ini mungkin akan menjadi pe-layanan B-ISDN yang paling umum. Kecepatan transfer data yang lebih tinggi, dengan kecepatan 622.08 Mbps diperlukan untuk menangani distribusi banyak data video, hal ini diperlukan ketika akan digunakan video conference yang dilakukan secara simultan. Data rate ini masuk akal dalam arah network ke pelanggan. Pelanggan biasa tidak akan memulai servis distribusi ini sehingga masih dapat menggunakan kanal dengan bit rate yang lebih rendah. Pelayanan komunikasi full duplex 622.08 Mbps sangat cocok untuk provider yang menyediakan distribusi video. Arsitektur protokol dari BISDN memperkenalkan beberapa elemen baru yang tidak ditemukan dalam protokol ISDN seperti pada gambar berikut.



Untuk B-ISDN dapat diasumsikan bahwa transfer informasi melalui user-network interface akan menggunakan apa yang dikenal dengan ATM. ATM adalah, dalam esensi, sebuah bentuk dari transmisi paket melalui usernetwork interface dalam cara yang sama dengan X.25. Perbedaan antara X.25 dan ATM adalah X.25 menyertakan signaling kontrol pada kanal yang sama dengan transfer data, dimana ATM menggunakan kanal signaling bersama. Perbedaan lainnya adalah paket X.25 yang berbeda-beda panjangnya, sedangkan paket ATM adalah tetap ukurannya, yang direferensikan sebagai cell. Keputusan untuk menggunakan ATM untuk broadband ISDN dalah sangat tepat. Ini mengimplikasikan bahwa B-ISDN adalah network dengan packet base, dalam arti bahwa interface dan internal switching. Meskipun direkomendasikan bahwa B-ISDN akan mendukung aplikasi circuit mode, ini akan dilakukan melalui mekanisme transport paket base.
Sehingga ISDN merupakan awal dari revolusi dari circuit switching menjadi paket switching network.


 5. Antarmuka Akses Yang Tersedia 


Hal ini juga sering disebut
dengan antarmuka akses sebagai
layanan yang disediakan oleh
sebuah perusahaan telepon.
Tetapi hal ini harus hati-hati
menggunakan kata layanan dengan ISDN karena ia berarti halhal seperti audio, video, dan lainlain. Hal yang akan peroleh dari
perusahaan telepon berkaitan
dengan layanan adalah data
dengan bermacam-macam tingkat
kecepatan dan berbagai kombinasi
dari saluran yang terpisah serta
data dan signalling, dimana hal ini
adalah antarmuka akses.
ISDN didesain pada saluran
64 Kbps. Angka ini di-peroleh dari
fakta bahwa kece-patan data
sebaiknya pada level yang sama
dengan sampling saluran analog
(8000 sampling per detik dengan 8
bit tiap sampel). ISDN
menggunakan kombinasi dari
saluran-saluran 64 Kbps ini dan
juga saluran 16 Kbps untuk
signalling. Saluran 64 Kbps
dinamakan saluran B, sedangkan
saluran16 Kbps disebut saluran D.
Penamaan lebih lengkap untuk
saluran-saluran tersebut adalah:
Saluran A ( dengan A singkatan
Analog), Saluran B (dengan B
singkatan Binary), Saluran D untuk
signalling.
Ada dua macam antarmuka
yang sering digunakan, yaitu:
Antarmuka kecepatan dasar, untuk
penggunaan di rumah-rumah serta
antarmuka kecepatan primer,
untuk penggunaan di bidang
bisnis. Antarmuka kecepatan dasar dirancang untuk mengirim
informasi yang dikirim ke rumahrumah melalui kabel tembaga.
Perusahaan telepon telah
menyediakan saluran 160 Kbps
untuk antarmuka ini, sehingga
dapat digunakan dua saluran B
dan sebuah saluran D dan masih
memiliki 16 Kbps untuk overhead
(meliputi data framing, maintenance, dan control).
Secara garis besar saluran
ISDN dibagi menjadi dua yaitu:
x Kecepatan dasar
9 Terdiri dari 2 kanal B dan 1
kanal D dalam sebuah
frame BRI (basic rate
interface)
9 Kanal: B1 D B2 D
B1 D B2 D
9 Jumlah bit: 8 1 8 1
8 1 8 1
x Kecepatan primer
9 Berisi 30 kanal B dan 2
kanal D
Kedua saluran tersebut
digunakan untuk berkomunikasi
dan kece-patan primer akan dapat
me-nampung saluran yang
jumlahnya lebih besar. Kedua
saluran ter-sebut dapat
digambarkan seperti di bawah ini :



Di Amerika Serikat, hanya
disediakan untuk ISDN sebuah
saluran B dan sebuah saluran D,
dimana jika hanya dengan sebuah
saluran B lagi digunakan maka
akan dibebani dengan biaya
tambahan. Dengan sedikit saluran
yang tersedia mempunyai tujuan
bukan semata-mata alasan bisnis,
tetapi juga disebabkan buruknya
perlengkapan yang tidak memungkinkan dilakukan antarmuka kecepatan dasar tanpa di ditingkatkan
kemampuannya.
Antarmuka kecepatan primer digunakan untuk bisnis
dengan kebutuhan data yang lebih
besar. Hubungan ke perusahaan
telepon jauh lebih cepat karena
menggunakan beberapa saluran
B. Biasanya di Amerika Serikat
didesain untuk 23 saluran B dan
sebuah saluran D. Ini disebut
layanan DS1. Di Eropa sering
mengunakan 30 saluran B dan
sebuah saluran D yang dinamai
layanan E1.
Dengan antarmuka kecepatan primer, akan dapat mengkombinasikan beberapa saluran B
menjadi sebuah saluran H. Ada
beberapa kecepatan saluran H,
dimana yang paling umum adalah
H0 (384 Kbps) atau 6 saluran B.
Adapun H11 adalah 24 saluran B
atau ekivalen dengan layanan
DS1. H12 ialah 30 saluran B atau
setara servis E1.
Untuk lebih detailnya mengenai saluran ISDN dapat dijelaskan di bawah ini :
Saluran tipe B :
o Pembawa sinyal informasi dari
user ke jarigan dalam bentuk
suara, data atau video.
o Kecepatan 64 kbps mrpk
kecepatan yang dibutuhkan
untuk aplikasi data digital

o Dapat digunakan untuk untuk
aplikasi circuit switch ISDN,
paket switch atau non switch
o Dapat juga untuk penyaluran
voice hifi dg BW 7 Khz atau 15
KHz yang diproses menjadi 64
kbps
Saluran tipe D :
o Untuk membawa pesan pensinyalan dari suatu terminal
ISDN ke jaringan melalui
konektor pisik dan sistem
pesan pensinyalan standar
o Selalu siap sedia beroperasi
pada kecepatan 16 kbps
(BRA) atau 64 kbps ( PRA).
o Dapat juga untuk pengiriman
low bitrate data seperti
telemetry dan user to user.
Saluran tipe H yang terdiri dari :
o Ho = 384 kbps
o H11 = 1536 kbps
o H12 = 1920 kbps
 Saluran H digunakan
sebagai: Sinyal Informasi serta
mode penyambungan: Switched
(paket switch dan sirkit switch)
dan Non Switch.
 Dalam berkomunikasi bisa
juga dilakukan dengan menggunakan dua saluran komunikasi
seperti gambar di bawah ini :

Gambar 15.6. Komunikasi menggunakan dua saluran




 6. Model Referensi ISDN 


Koneksi fisik antara TE dan
NT membutuhkan: 2 pasang kawat
untuk transmisi arah forward dan
backward, 2 kawat untuk pasokan
daya dari power supply ac atau dc
lokal serta 2 kawat untuk distribusi
daya dari NT ke TE. Untuk
memperjelas ilustrasi mengenai

model referensi akses ISDN dapat
dilihat dalam gambar 14.7.
Untuk lebih jelasnya maka
dapat dijelaskan hal-hal di bawah
ini :
x TE1 (Terminal Equipment 1):
terminal dirancang untuk ISDN
Terminal dg kemampuan
protokol yang relevan dengan
interface pada titik referensi S
& T dan dapat dihubungkan
langsung ke sistem passive
bus NT. Contoh: Telepon
ISDN; Video phone.
x TE2 (Terminal Equipment 2):
terminal nonISDN, ISDN via
TA
Terminal yang tidak dilengkapi
dengan protokol ISDN dan
hanya dapat dihubungkan ke
NT dengan bantuan terminal
adapter.
Contoh: Telepon konvensional
( terminal a/b ) Terminal X-25.
x NT1 (Network Terminal 1):
Melakukan fungsi layer 1 OSI
menyediakan fungsi-fungsi
yang ekivalen dg fungsi layer 1
model OSI, memastikan bahwa
TE secara pisik & elektrik
sesuai dengan jaringan akses
sentralisasi pemeliharaan.
Contoh: titik terminasi fisik 2
kawat ke 4 kawat.
x NT2 (Network Terminal 2):
Melakukan fungsi layer 2 OSI)
Menyediakan fungsi-fungsi
yang ekivalen dengan layer 2
dan layer di atasnya. Contoh :
PABX; LAN
x LT (Line Termination):
merupakan terminasi saluran
pelanggan di sentral. Titik
terminasi antara jaringan akses
dengan sentral ISDN. LT dapat
membentuk fungsi-fungsi seperti NT, test loop, pembangkitan sinyal dan konversi
kode.



x ET Titik terminasi jaringan akses dg sentral ISDN dimana sinyal kontrol diproses,di mana data informasi dan data pensinyalan diproses. Hal ini juga bertugas untuk menangani data link layer protokol DSS 1, data yang diterima diubah kedalam

format lain misal SS7 sebelum dikirim keluar ET.







 7. Perangkat Keras (Hardware) 



Hardware merupakan lapisan pertama (lapisan fisik) dari S/T bus. Lapisan fisik mendefinisikan secara fisik, seperti fisik jaringan yang didesain meliputi pengkabelan, konektor, power, dan lain-lain. ISDN menggunakan jack telepon standar dengan bit yang lebih lebar. ISDN menggunakan jack 8 pin yang bekerja pada 4 kawat. CPI didasarkan pada sistem 4 kawat ini, yaitu 2 kawat untuk transmisi dan 2 kawat lagi untuk menerima. Kawat ini biasanya merupakan kawat tembaga. Jika menggunakan ISDN dengan sebuah piranti maka konfigurasinya tersebut dinamakan konfigurasi point to point. Tetapi kebanyakan ISDN dipakai untuk beberapa devais seperti yang terlihat pada gambar di atas. Hal inilah yang dinamakan dengan konfigurasi multipoint. Masalah power juga perlu diperhatikan karena power pada ISDN berbeda dengan power pada sistem telepon yang lama. Pada sistem telepon analog, perusahaan telepon yang menyediakan power, sehingga bila listrik di rumah padam, saluran telepon tetap aktif. Dengan ISDN diperlukan tambahan power dan masingmasing piranti dan memperoleh power tersebut dari dari NT1.



Seluruh lalu lintas dalam S/T bus dilakukan dalam frame 48 bit pada kecepatan transmisi 192 Kbps. Proses pengkodean di S/T bus dikenal dengan nama Modified Alternate Mark Invert (MAMI). Selain di Amerika Serikat titik referensi T menentukan cara pe-langgan berbicara dengan perusahaan telepon. Hal ini karena perusahaan telepon memiliki dan mengoperasikan peralatan NT1 meskipun peralatan tersebut terletak di rumah pelanggan. Oleh karena itu setup titik referensi U dilakukan oleh setiap perusahaan telepon. Berkaitan dengan istilah signalling, maka ISDN menggunakan dua tipe signalling. Untuk komunikasi dengan perusahaan telepon lokal, ISDN menggunkan Digital Subscriber Signalling System #1 (DSS 1). DSS 1 mendefinisikan format data dalam saluran D, bagaimana pengalamatannya, dan lain-lain. Tipe signalling lain yang sering digunakan adalah SS7. SS7 ini mendefinisikan protokol komunikasi dan format-format data. Ia mirip dengan DSS 1 tetapi bersifat lebih umum. Masalah switching kalau ditinjau kembali sebenarnya bukanlah masalah pada pelanggan, tetapi hal tersebut juga menjadi masalah dan tanggung jawab perusahaan telepon. Dalam kenyataannya masalah switching ini tidak sepenuhnya teratasi. Kadang pelanggan harus turun tangan sendiri, misalnya untuk koneksi Point to Point diperlukan Circuit Switched Data (CSD). Terminal Adaptor diran-cang utnuk memberi fasilitas bagi peralatan dengan kecepatan data lebih rendah dari 64 Kbps per saluran B. Untuk itu perlu penyesuaian kecepatan sehingga tidak ada kekacauan antar berbagai devais yang berbeda kecepatannya. Beberapa peralatan standar telah tersedia di pasar untuk maksud ini, seperti: X21, X25, dan RS-232C. Invers Multiplexing didefinisikan sebagai metoda untuk mengkombinasikan beberapa saluran B untuk memperoleh kecepatan yang lebih tinggi dari 64 Kbps. Metoda yang paling umum digunakan adalah BONDING (for Bandwidth ON Demand Interoperability Group).


Metoda kedua adalah MultiLink PPP yang digunakan bila routing IP aktif di ISDN. Metode ketiga ialah Multirate Service yang sering pula disebut Nx64 servis. Ini relatif mahal tetapi lebih cepat.





 8. Pesawat Telepon Digital 


Hal yang perlu dipelajari
dalam ISDN adalah telephone
digital. Hal ini dikarenakan telephone analog tidak dapat bekerja
dengan menggunakan telephone
analog. Gambaran secara blok
diagram mengenai sambungan
telepone digital dengan ISDN
dapat digambarkan seperti pada
gambar 14.10.
Bagian-bagian yang penting
pada telephone digital dapat
dijelaskan fungsinya seperti di
bawah ini :
1. ISDN Interface Circuit with
Layers 1 and 2 Protocol
Controller
Berfungsi untuk melakukan
fungsi layer 1 antara lain
terminasi dari saluran melalui
kopling induktif (transformator)
dan memberi catuan, melakukan fungsi Layer 2, yakni
dengan menggunakan protokol
LAPD, serta memilih kanal B
yang akan digunakan
2. Digital Telephone Controller
Berfungsi untuk melakukan
fungsi protokol Layer 3 dan
Mengontrol keseluruhan elemen fungsional dalam pesawat
telepon digital.
3. Man-machine Interface Controller. Berfungsi untuk
mengontrol jalur speech
termasuk proses CODEC
sinyal suara, me-ngontrol
sinyal-sinyal digit dari Keypad
dan mengontrol pe-nampilan
angka-angka dalam display
dan mengontrol sinyal-sinyal
nada/dering berdasar-kan
sinyal message yang diterima.




4. Rate Adaption Controller and DTE Interface. Berfungsi untuk Interworking dengan DTE dan melakukan penyesuaian laju bit yang berasal dari 64 Kbps ke laju bit 64 Kbps pada B channel serta untuk melakukan kon-versi protokol DTE ke ISDN user-network interface. Telephone digital dapat digambarkan secara blok diagram sebagaimana terlihat pada gambar 14.11 Pada telephone digital yang tersambung menggunakan ISDN bekerja secara Basic Rate Access (BRA), dimana prinsip sistem ini sama dengan Hunting System yang digunakan untuk pelanggan ISDN serta Primary Rate Access (PRA) yang berguna sebagai penghubung antar PABX, yang tersambung ke PSTN, Cukup satu PABX serta hubungan antar PABX ini menggunakan Tie Line. Sistem BRA dan PRA dapat dijelaskan sebagaimana gambar 14.12 di bawah ini.






 9. Hal yang berkaitan dengan ISDN 



1 Number Identification Supplementary Service
2 Call offering Supplementary Service
3 Call completion Supplementary Service
4. Charging Supplementary Service






1 Number Identification Supplementary Service
x Direct Dialing In (DDI) :
Pengguna dapat langsung
berkomunikasi dengan pengguna lain dalam suatu PABX
ISDN atau sistem jaringan
pribadi tanpa melalui operator
PABX.
x Multiple Subscriber Number
(MSN) :
Adanya beberapa nomer ISDN
(multiple) pada sambungan
pelanggan BRA, max 8 nomer
telephone yang berbeda.
x Calling Line Identification
Presentation (CLIP) :
Menampilkan nomor telephone
pemanggil pada terminal ISDN
yang dipanggil.
x Calling Line Identification
Restriction (CLIR) :
Mencegah ditampilkannya nomer telepon ISDN pemanggil
pada terminal ISDN yang
dipanggil
x COnnected Line identification
Presentation (COLP):
Menampilkan nomer telephone
ISDN dari terminal yang terhubung pada terminal ISDN
pemanggil.

x COnnected Line identification
Restriction (COLR)0 :
Mencegah ditampilkannya nomer telephone ISDN dari
terminal yang terhubung pada
terminal ISDN pemanggil.
x Malicious Call Identification
(MCI) :
Pelayanan yang memungkinkan seorang untuk meminta
identifikasi panggilan yang
diterimanya.
x Sub-addressing (SUB) :
Memungkinkan SUB untuk
memperluas kapasitas penomoran pada satu nomor ISDN
yang diberikan oleh operator.


2 Call offering Supplementary Service
x Call Transfer (CT)
Memungkinkan pengguna
untuk memindahkan panggilan
yang datang atau pemanggilan
ke arah luar atau panggilan
konferensi tertentu ke fihak
ketiga. Panggilan yang dipindahkan harus sdh tertentu
hubungan ujung ke ujungnya
sebelum pemanggilan tersebut
dipindahkan.
x Call Forwarding Busy (CFB) :
Pelayanan yang memungkinkan pelanggan yang tak dapat
menjawab panggilan karena
sibuk sehingga mengalihkan
panggilan tersebut ke
answering service, nomer pelanggan lain yang ditunjuk,
announcement.
x Call Forwarding No Reply
(CFNR):
Pelayanan yang memungkinkan pelanggan bila tak mau
menjawab panggilan akan
dialihkan panggilan ter-sebut
ke answering service, nomer
pelanggan lain yang ditunjuk,
announcement
x Call Forwarding Unconditional
(CFU):
Pelayanan yang diberikan memungkinkan pelanggan yang
tak mau menjawab panggilan
tanpa suatu syarat untuk mengalihkan panggilan terse-but
ke answering service, nomor
pelanggan lain yang ditunjuk,
announcement
x Multiple Access Line Hunting
(MA/LH):
Seleksi otomatis suatu saluran
bebas dr suatu bundel saluran
yang melayani pelanggan atau
penerimaan suatu panggilan
ke nomor direktori umum pelanggan tersebut









3 Call completion Supplementary Service
x Call Waiting (CW) :
Memungkinkan pelanggan
untuk mengidentifikasi panggilan masuk lainnya pada saat
sedang melakukan komunikasi.
x Call Hold (CH)
Suatu hubungan dapat digenggam (tanpa pemutusan
hubungan). Ini artinya panggilan yang lain dapat dijawab
atau setup.setelah selesai
panggilan yang digenggam
dapat dilanjutkan.


4. Charging Supplementary Service

x Advice of Charge Set-up
 (AoC-S)
Selama hubungan terjadi jaringan ISDN dapat menyediakan informasi tentang biayabiaya menyangkut hubungan
tersebut saat sedang terjadi
pembangunan hubungan.
x Advice of Charge During
 (AoC-D)
Selama hubungan terjadi jaingan ISDN dapat menyediakan informasi tentang biayabiaya menyangkut hubungan
tersebut saat sedang berlangsung hubungan tersebut.
x Advice of Charge End (AoC-E)
Selama hubungan terjadi jaringan ISDN dapat menyediakan informasi tentang biayabiaya menyangkut hubungan
tersebut saat hubungan baru
selesai dilakukan.
x Additional Information Transfer
Supplementary Service
x User to User Signaling (UUS) :
Memungkinkan pengguna
ISDN untuk mengirim/
menerima informasi dalam
jumlah terbatas ke/dari pengguna ISDN lain melalui





 10. Penerapan ISDN dalam jaringan LAN 


Karena beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh ISDN, sekarang ini jaringan LAN maupun multimedia PC work group sudah banyak menggunakan ISDN. Selain itu ISDN juga diterapkan file transfer, Web searching, maupun PC based Video conference, file sharing, dan lain sebagainya
































Disqus comments