Praktek ke-10: Static Routing - TeachMeSoft

Praktek ke-10: Static Routing




Capaian dan Indikator


Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
  1. mengenali sistem operasi RouterOS yang ada pada Router Mikrotik
  2. dapat melakukan Static Routing Sederhana dengan menggunakan Router Mikrotik
  3. dapat memeverivikasi koneksi dua buah jaringan yang dihubungan melalui Router Mikrotik

Indikator

  1. Mahasiswa mampu mengenali sistem operasi RouterOS yang ada pada Router Mikrotik
  2. Mahasiswa mampu melakukan Static Routing Sederhana dengan menggunakan Router Mikrotik
  3. Mahasiswa mampu memeverivikasi koneksi dua buah jaringan yang dihubungan melal ui Router Mikrotik

Uraian Materi


Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan topologi jaringannya.

Misalnya berapa ukuran darijaringan, bandwidth yang tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan.

Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputu san berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapaitujuan.

Ketika router menggu nakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi.

Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing.

Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bisa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih  dari  administrator

1. ROUTER STATIS
Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk  meneruskan paket dari sumber ke tujuan.

Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork" .
Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual.

Administrator hams memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork).

Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur /rute aktif.

2. ROUTER DIMANIS
Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang d ibuat. Jika adaperubahan topologi antar jaringan , router otomatis akan mem buat ruting yang barn.

3. TABEL ROUTING
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengmman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.



Berdasarkan gambar di atas berikut  ini proses pengiriman data dari computer
192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254, dengan prosesnya sebagai berikut:
  • Komputer 192.168.2.2 ingin  mengirim  data  ke  192.168.10.254,  menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka  komputer  mencari daftar "default gateway" pada property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
  • Pada komputer 192.168.2.1 paket data  tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan  pada  tabel  routing bahwa  paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.10.0 lewat IP  192.168.10.1.
  • Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.10.254



MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan  :
Ip  route  <destination><mask><next_hop_ address>
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
  • Ip route: : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
  • Destination: network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table
  • Mask: subnet mask yang digunakan dalam network
  • Next_ hop_address: address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket  dan  mem-forward-nya lagike network remote.  Tidak lain berupa interface router dari network yang terkoneksi secara langsung.

Contoh :


Artinya :
Ip network tujuan: 192.168.2 .0
Mask: 255.255.255 .0
IP Next hop: 192.168.10.1



Router merupakan salah satu perangkat keras yang menghubungkan dua buah atau lebih jaringan yang berbeda sehingga jaringan tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain.Penghubungan dua buah jaringan atau lebih  disebut dengan proses Routing.

Terdapat dua buah proses Routing yaitu
  1. Proses Routing Static dan 
  2. Proses Routing Dynamic, 
dimana proses routing static adalah proses penyambungan dua buah jaringan yang berbeda dimana jalur - jalur koneksinya di tentukan oleh administrator jaringan atau brainware-nya

sedangkan dynamic routing merupakan suatu cara penyambungan dua buah jaringan atau lebih tanpa ditentukan oleh administrator jaringan atau bisa disebut penentuan jalur-jalur koneksi ditentukan secara otomatis oleh software ataupun hardware yang digunakan administrator.

RouterOS merupakan sebuah sistem operasi yang digunakan oleh produk produk dari mikrotik yang biasanya tertanam bersamaan dengan RouterBoard yaitu produk  Router dari Mikrotik.

RouterOS sendiri memiliki fungsi yang sama dengan IOS dari Router Cisco, namun RouterOS hadir untuk kalangan menengah kebawah dimana produk produk dari mikrotik dikenal lebih murah namu n memiliki yang sama dengan Router Sejenis.


Tugas


Adapun topologi jaringan yang digunakan pada praktikum kali ini dapat dil ihat pada gambar di bawah ini :



Langkah Percobaan

1. Sambungkan power ke Router 1 dan Router 2, lalu tunggu hingga proses booting selesai. Sambungkan PC l dengan Router 1 menggunakan kabel UTP pada port Eth1.

2. Untuk melakukan konfigurasi pada Router mikrotik dapat dilakukan dengan menggunakan software Winbox, buka software winbox lalu masukkan user administrator tanpa password karena settingan awal mikrotik biasanya seperti tersebut. Klik Refresh MAC untuk mencari perangkat yang  ada dalam satu jaringan yang sama, pilih perangkat mikrotik anda,lalu tekan tombol connect.

3. Setelah menekan tombol connect maka akan tampil tampilan sebagai berikut ini:



4. Selanjutnya adalah melakukan konfigurasi ip address pada interface Eth2, dengan cara masuk ke sub-menu adrresses yang terletak di menu IP. dan akan muncul tampilan seperti berikut ini :



5. Lalu klik button seperti Simbol Tambah, maka masukkan IP address router yang kita inginkan.



6. Setelah memasukkan IP addres yang kita inginkan, tekan tombol apply lalu ok.
7. Konfigurasi IP pada PC yang akan digunakan sebagai Client, lalu isikan alamat gatewaynya dengan IP Router pada Eth 2. Coba lakukan ping untuk memastikan koneksi berhasil, sebelumnya jangan lupa mematikan firewall terlebih dahulu.



8. Tahap selanjutnya adalah static routing, sebelum itu pastikan router 1 dan router 2 telah terhubung dan pastikan juga ip interface Eth 3 telah d i konfigurasi sebagai penghubung antara Router 1 dan Router 2.

9. Selanjutnya adalah masuk pada sub menu Routes yang terdapat pada menu IP.

10.    Masukkan Static Routing dengan cara klik tombol tambah, dan akan muncul tampilan seperti berikut :



11. Masukkan Dst.Address dimana isinya adalah IP dari network router 2 dan gatewaynya adalah IP PC 1 dan PC 2 dilewati . dari Eth3 dimana pada interface itulah koneksi antara jaringan


12. Selanjutnya adalah check hubungan antara PC 1 dan PC 2 dengan melakukan ping.




Jawaban










Disqus comments