Capaian dan Indikator
Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
- mengenal teknik-teknik pengkabelan
- mengetahui bagaimana teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau crossover.
- mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat implementasi pengkabelan
Indikator
- Mahasiswa mampu mengenali teknik-teknik pengkabelan
- Mahasiswa mampu mengkonfigurasi teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau crossover.
- Mahasiswa mampu mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat implementasi pengkabelan
Uraian Materi
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain. Nam un bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya).
Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer.
Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik).
Bentuk dan fungsi dari jaringan computer menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersed iaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun jaringan kelas raksasa seperti MAN -metropolitan area network).
Berikut adalah tabel Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa dipergunakan.
1. Tipe dan Jenis Kabel
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel.
Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:
- twisted pair (UTP - unshielded twisted pair dan STP - shielded twisted pair) dan
- coaxial cable.
Pemberian kategori 1/ 2/ 3/4/ 5/ 6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas "belitan" (twist) masing-masing pasang kabel.
Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
Perlu diperhatikan Juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference.
Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps. Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu:
- thick coaxial cable (mempunyai diameter cukup besar) dan
- thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick Coaxial Cable (Kabel Koaksial Gemuk)
Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable.
Kabel koaksial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel persegment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin Coaxial Cable (Kabel Koaksial Kurus)
Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar.
Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya.
Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan T- Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksim um terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan ( devices)
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar I-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
- Maksim um panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
- Setiap segmen maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Kabel UTP (Khususnya CAT5 / CAT5e)
Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CATS adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu:
- straight cable dan
- crossover cable.
STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain.
Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu:
Karakteristik Straight Cable :
- Menghubungkan PC-Hub/switch
- Half duplex
- Panjang maksimal kabel 100 m
- Ethernet 10/100/ l000Base-T
CROSSOVER CABLE
Karakteristik Crossover Cable :
- PC-Switch, Switch-Switch, PC-PC
- Full duplex
- Panjang maksimal kabel 100 m
- Ethernet 10/100/1000Base-T
Tugas
Peralatan
- Kabel UTP Category 5
- Crimp tool
- Konektor RJ-45
- Cable Tester
1 Buatlah 2 buah jalinan kabel UTP Kategori 5 dengan urutan kabel sebagai berikut.
Langkah - langkah Percobaan :
- Siapkan kabel UTP sesuai yang diinginkan misalnya 2 meter
- Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potonglah bagian luar dari kabel perlahan secara memutar. Dalam proses ini berhati-hatilah karena kesalahan sedikit saja dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang ada dibagian dalam kabel dapat putus, yang berarti kita harus mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya.
- Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warm tersebut dengan urutan yang diatas.
- Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau ujung dari semua kabel rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam konektor RJ-45, potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor RJ-45-nya kernudian masukkan sernua ujung kabel yang telah di susun dengan hati - hati kedalarn lubang yang terdapat pada konektor RJ-45 tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap ujung lempengan yang ada di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak rnenyentuh pada lempengan tersebut maka kabel tidak akan berfungsi.
- Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan kabel tersebut pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang cukup kuat, dan tahan beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci pada konektor telah mengunci kabel dengan baik sehingga tidak goyang atau lepas. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi.
- Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester untuk menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan kedua ujung konektor pada masing - masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator (yang biasanya masing-masing berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status yang bagus, lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan nomornya (kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda.
2 Koneksikan 2 buah komputer (point to point) dengan kabel yang telah anda buat tersebut secara langsung.
Langkah - langkah percobaan :
- Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter Settings
a. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
b. Klik ganda pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IP)
c. Klik Use the following IP address
d. Masukan nomor alamat IP berikut untuk masing PC:
PC 1. IP Address : 192.168.1.2, Subnet Mask : 255 .255.255.0
PC 2. IP Address : 192.168.1.3, Subnet Mask : 255.255.255.0
e. Kemudian Klik OK
3. Cek konektivitas antara 2 host tersebut dengan perintah ping!
Tulis dan jelaskan output perintah di atas !
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
4. Koneksikan komputer-komputer dengan kabel yang telah anda buat tersebut melalui hub/switch.
Dengan menggunakan prosedur pada poin - poin 2 anda coba buat koneksi seperti gambar di atas.
5. Cek konektivitas antara host tersebut dengan perintah ping!
Tulis dan jelaskan output perintah di atas!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
6. Selanjutnya coba anda ping ke IP 192.168.1.4, apa hasil tampilan yang anda dapat?
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
7. Coba lepas kabel dari PC 2, dengan menggunakan Perintah PING, coba anda ping
ke 192.168.1.2, apa tampilan yang anda dapat?
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................