Transfer Control Protokol/ Internet Protokol - TeachMeSoft

Transfer Control Protokol/ Internet Protokol




Pertemuan 1


1. Sejarah TCP/IP
2. Istilah-Istilah dalam Protokol TCP/IP
3. Gambaran Protokol TCP/IP
    ↪ 1 Jaringan Koneksi Terendah
    ↪ 2 Pengalamatan
    ↪ 3 Subnets
    ↪ 4 Jalur-Jalur Tak Berarah
    ↪ 5 Masalah Tak Diperiksa
    ↪ 6 Mengenai Nomor IP
    ↪ 7 Susunan Protokol TCP/IP
4 Protokol TCP/IP
5 Pengalamatan
6 User Datagram Protocol (UDP)
7 Komunikasi process-to procces
8 Nomor port
9 Port-port yang dipakai untuk UDP
10 Socket Address (Alamat Soket)
11 User Diagram
12 Manfaat protokol UDP
13 Internet protokol (IP)
14 Datagram
15 Fragmentasi
16 IP Address
    ↪ 1 Notasi Digital
    ↪ 2 Kelas-Kelas pada Jaringan Komputer (address IP)
    ↪ 3 Alamat Khusus
    ↪ 4 Alamat Jaringan
    ↪ 5 Studi Kasus
17 Subnetting dan Supernetting
    ↪ 1 Subnetting
    ↪ 2 Masking
    ↪ 3 Supernetting
    ↪ 4 Supernet Mask




 1. Sejarah TCP/IP 


Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX. Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense (DOD).









 2. Istilah-Istilah dalam Protokol TCP/IP 




























 Ada beberapa istilah yang
sering ditemukan di dalam
pembicaraan mengenai TCP/IP,
yaitu diantaranya :
1. Host atau end-system:
Seorang pelanggan pada
layanan jaringan komunikasi.
Host biasanya berupa
individual workstation atau
personal computers (PC)
dimana tugas dari Host ini
biasanya adalah menjalankan
applikasi dan program software server yang berfungsi
sebagai user dan pelaksana
pelayanan jaringan komunikasi.
2. Internet: suatu kumpulan dari
jaringan (network of networks)
yang menyeluruh dan menggunakan protokol TCP/IP
untuk berhubungan seperti
virtual networks.
3. Node: istilah yang diterapkan
untuk router dan host.protocol,
yaitu merupakan sebuah
prosedur standar atau aturan
untuk pendefinisian dan
pengaturan transmisi data
antara komputer-komputer.
4. Router: suatu devais yang
digunakan sebagai penghubung antara dua network atau
lebih. Router berbeda dengan
host karena router bisanya
bukan berupa tujuan atau data
traffic. Routing dari datagram
IP biasanya telah dilakukan
dengan software. Jadi fungsi
routing dapat dilakukan oleh
host yang mempunyai dua
networks connection atau
lebih.















 3. Gambaran Protokol TCP/IP 


    ↪ 1 Jaringan Koneksi Terendah
    ↪ 2 Pengalamatan
    ↪ 3 Subnets
    ↪ 4 Jalur-Jalur Tak Berarah
    ↪ 5 Masalah Tak Diperiksa
    ↪ 6 Mengenai Nomor IP
    ↪ 7 Susunan Protokol TCP/IP


Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, TCP/IP juga dikembangkan oleh Department of Defense (DOD). DOD telah melakukan proyek penelitian untuk menghubungkan beberapa jaringan yang didesain oleh berbagai vendor untuk menjadi sebuah networks of networks (Internet). Pada awalnya hal ini berhasil karena hanya menyediakan pelayanan dasar seperti file transfer, electronic mail, remote logon. Beberapa komputer dalam sebuah departemen dapat menggunakan TCP/IP (bersamaan dengan protokol lain) dalam suatu LAN tunggal. Komponen IP menyediakan routing dari departmen ke network enterprise, kemudian ke jaringan regional dan akhirnya ke global internet. Hal ini dapat menjadikan jaringan komunikasi dapat rusak, sehingga untuk mengatasinya maka kemudian DOD mendesain TCP/IP yang dapat memperbaiki dengan otomatis apabila ada node atau saluran telepon yang gagal. Hasil rancangan ini memungkinkan untuk membangun jaringan yang

sangat besar dengan pengaturan
pusat yang sedikit. Karena adanya
perbaikan otomatis maka masalah
dalam jaringan tidak diperiksa
dan tak diperbaiki untuk waktu
yang lama.
Seperti halnya protokol
komunikasi yang lain, maka
TCP/IP pun mempunyai beberapa
layer. Layer-layer itu adalah :
x IP (internet protocol) yang
berperan dalam pentransmisian paket data dari
node ke node. IP mendahului
setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4)
alamat tujuan (nomor IP).
Internet authorities menciptakan range angka untuk
organisasi yang berbeda.
Organisasi menciptakan grup
dengan nomornya untuk
departemen. IP bekerja pada
mesin gateway yang
memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian
ke region dan kemudian ke
seluruh dunia.
x TCP (transmission transfer
protocol) berperan di dalam
memperbaiki pengiriman data
yang benar dari suatu klien ke
server. Data dapat hilang di
tengah-tengah jaringan. TCP
dapat mendeteksi error atau
data yang hilang dan
kemudian melakukan transmisi ulang sampai data
diterima dengan benar dan
lengkap.
x Sockets yaitu merupakan
nama yang diberikan kepada
subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP
pada kebanyakan sistem.
Beberapa hal penting di dalam
TCP/IP : 



1 Jaringan Koneksi Terendah

IP dikembangkan untuk membuat sebuah network of networks (Internet). Individual machine dihubungkan ke LAN (ethernet atau Token ring). TCP/IP membagi LAN dengan user yang lain (Novell file server, windows dll). Satu devais menyediakan TCP/IP menghubungkan antara LAN dengan dunia luar Untuk meyakinkan bahwa semua tipe sistem dari berbagai vendor dapat berkomunikasi, maka penggunaan TCP/IP distandarkan pada LAN. Dengan bertambahnya kecepatan mikroprossesor, fiber optics, dan saluran telepon digital maka telah menciptakan beberapa pilihan teknologi baru diantaranya yaitu ISDN, frame relay, FDDI, Asynchronous Transfer Mode (ATM). Rancangan asli dari TCP/IP adalah sebagai sebuah network of networks yang cocok dengan penggunaan teknologi sekarang ini. Data TCP/IP dapat dikirimkan melalui sebuah LAN, atau dapat dibawa dengan sebuah jaringan internal corporate SNA, atau data dapat terhubung pada TV kabel . Lebih jauh lagi, mesin-mesin yang berhubungan pada salah satu jaringan tersebut dapat berkomunikasi dengan jaringan yang lain melalui
gateways yang disediakan vendor jaringan.


2 Pengalamatan
Dalam sebuah jaringan SNA, setiap mesin mempunyai Logical Units dengan alamat jaringan masing-masing. DECNET, Appletalk, dan Novell IPX mempunyai rancangan untuk membuat nomor untuk setiap jaringan lokal dan untuk setiap workstation yang terhubung ke jaringan. Pada bagian utama pengalamatan lokal network, TCP/IP membuat nomor unik untuk setiap workstation di seluruh dunia. Nomor IP adalah nilai 4 byte (IPv4) dengan konvensi merubah setiap byte ke dalam nomor desimal (0 sampai 255 untuk IP yang digunakan sekarang) dan memisahkan setiap bytes dengan periode. Sebagai contoh misalnya 140.170.59.233.



3 Subnets
Meskipun pelanggan individual tidak membutuhkan nomor tabel jaringan atau menyediakan eksplisit routing, tapi untuk kebanyakan jaringan class B dapat diatur secara internal sehingga lebih kecil dan versi organisasi jaringan yang lebih sederhana. Biasanya membagi dua byte internal assignment menjadi satu byte nomor departmen dan satu byte Workstation ID. Enterprise network dibangun dengan menggunakan TCP/IP router box secara komersial. Setiap router mempunyai tabel dengan 255 masukan untuk mengubah satu byte nomor departmen menjadi pilihan tujuan ethernet yang terhubung ke salah satu router. Misalnya, pesan ke 130.132.59.234 melalui jaringan regional National dan New England berdasarkan bagian nomor 130.132. Tiba di Yale, 59 department ID memilih ethernet connector. 234 memilih workstation tertentu pada LAN. Jaringan Yale harus diupdate sebagai ethernet baru dan departemen ditambahkan, tapi tidak dipengaruhi oleh perubahan dari luar atau perpindahan mesin dalam departemen.



4 Jalur-Jalur Tak Berarah
 Setiap kali sebuah pesan tiba pada sebuah IP router, maka router akan membuat keputusan ke mana berikutnya pesan tersebut akan dikirimkan. Ada konsep satu waktu tertentu dengan preselected path untuk semua traffic. Misalkan sebuah perusahaan dengan fasilitas di New York, Los Angles, Chicago dan Atlanta. Dapat dibuat jaringan dari empat jalur telepon membentuk sebuah loop (NY ke Chicago ke LA ke Atlanta ke NY). Sebuah pesan tiba di router NY dapat pergi ke LA melalui Chicago atau melalui Atlanta. jawaban dapat kembali ke jalan lain. Bagaimana sebuah router dapat membuat keputusan antara router dengan router? tidak ada jawaban yang benar.

Traffic dapat dipetakan dengan algoritma "clockwise" (pergi ke NY ke Atlanta, LA ke chicago). Router dapat menentukan, mengirimkan pesan ke Atlanta kemudian selanjutnya ke ke Chicago. Routing yang lebih baik adalah dengan mengukur pola traffic dan mengirimkan data melalui link yang paling tidak sibuk. Jika satu saluran telepon dalam satu jaringan rusak, pesan dapat tetap mencapai tujuannya melalui jalur yang lain. Setelah kehilangan jalur dari NY ke Chicago, data dapat dikirim dari NY ke Atlanta ke LA ke Chicago. Dengan begitu maka jalur akan berlanjut meskipun dengan kerugian performance menurun. Perbaikan seperti ini merupakan bagian tambahan pada desain IP. 




5 Masalah Tak Diperiksa
Jika ada error terjadi, maka dilaporkan ke network authorities. Error tersebut harus dibenarkan atau diperbaiki. IP, didesain untuk dapat tahan dan kuat. Kehilangan node atau jalur adalah hal biasa, tetapi jaringan harus tetap jalan. Jadi IP secara otomatis mengkonfigurasi ulang dirinya sendiri bila terjadi sesuatu yang salah. Jika banyak redundancy yang dibangun ke dalam sistem maka komuniksi tetap berlangsung dan terjaga. TCP dirancang untuk memulihkan node atau saluran yang gagal dimana propagasi routing table berubah untuk semua node router. Karena proses updating memerlukan waktu yang lama , TCP agak lambat untuk menginisiasi pemulihan


6 Mengenai Nomor IP
Setiap perusahaan besar
atau perguruan tinggi yang
terhubung ke internet harus
mempunyai level intermediet
network. beberapa router mungkin
dikonfigurasi untuk berhubungan
dengan bebarapa department
LAN. Semua traffic di luar
organisasi dihubungkan dengan
koneksi tunggal ke jaringan
provider regional.
Jadi, pemakai akhir dapat
menginstall TCP/IP pada PC tanpa
harus tahu jaringan regional . Tiga
bagian informasi dibutuhkan :
o IP address dibuat pada PC
o Bagian dari IP address
(subnet mask) yang membedakan mesin lain dalam
LAN yang sama (pesan dapat
dikirim secara langsung)
dengan mesin-mesin di
departemen lain atau
dimanapun di seluruh dunia (
yang dikirimkan ke router
mesin)
o IP address dari router mesin
yang menghubungkan LAN
tersebut dengan dunia luar.


7 Susunan Protokol TCP/IP
Internet pada mulanya
didesain dengan dua kriteria
utama. Dua kriteria ini
mempengaruhi dan membentuk
hardware dan software yang
digunakan sekarang. Kriteria
tersebut : Jaringan harus melakukan komunikasi antara para
peneliti di belahan dunia yang
berbeda, memungkinkan meraka
dapat berbagi dan berkomunikasi
mengenai penelitian mereka satu
sama lain. Sayangnya, riset
memerlukan berbagai komputer
dari beragam platform dan
arsitektur jaringan yang berbeda
untuk keperluan keilmuan. Maka
untuk itu diperlukan protocol suite
untuk dapat berhubungan dengan
berbagai platforms hardware yang
berbeda dan bahkan sistem
jaringan yang berbeda. Lebih jauh
lagi, network harus merupakan
jaringan komunikasi yang kuat
yang mempunyai kemampuan
dapat bertahan dari serangan
nuklir. Rancangan ini membawa ke
arah desentralisasi jaringan yang
terdiri dari jaringan yang terpisah,
lebih kecil, jaringan yang diisolasi
yang mempunyai kemampuan
otomatis bila diperlukan.
Layer menyediakan level
abstrsaksi untuk software dan
menaikkan kemampuan menggunakan kembali dan kebebasan
platform. Layer-layer tersebut
dimaksudkan untuk benar-benar
terpisah dari satu sama lain dan
juga independen. Layer tersebut
tidak mengandalkan informasi
detail dari layer yang lain.
Arsitektur rancangan ini membuat
lebih mudah untuk melakukan
pemeliharaan karena layer dapat
didesain ulang atau dikembangkan
tanpa merusak integritas protokol
stack.
TCP/IP protocol suite terdiri
dari 4 layers: Applikasi, Transport,
Internetwork, dan network
interface. Layer tersebut dapat
dilihat sebagai hirarki seperti di
bawah ini :
Layer Applikasi adalah
sebuah aplikasi yang mengirimkan
data ke transport layer. Misalnya
FTP, email programs dan web
browsers.
Layer Transport bertanggung jawab untuk komunikasi
antara aplikasi. Layer ini mengatur
aluran informasi dan mungkin
menyediakan pemeriksaan error.
Data dibagi kedalam beberapa
paket yang dikirim ke internet layer
dengan sebuah header. Header
mengandung alamat tujuan,
alamat sumber dan checksum.
Checksum diperiksa oleh mesin
penerima untuk melihat apakah
paket tersebut ada yang hilang
pada rute.
Layer Internetwork bertanggung jawab untuk komunikasi
antara mesin. Layer ini megengcapsul paket dari transport
layer ke dalam IP datagrams dan
menggunakan algoritma routing
untuk menentukan kemana datagaram harus dikirim. Masuknya
datagram diproses dan diperiksa
kesahannya sebelum melewatinya
pada Transport layer.

Layer networks interface adalah level yang paling bawah dari susunan TCP/IP. Layer ini adalah device driver yang memungkinkan datagaram IP dikirim ke atau dari pisikal network. Jaringan dapaat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay, Token ring, ISDN, ATM jaringan, radio, satelit atau alat lain yang dapat mentransfer data dari sistem ke sistem. Layer network interface adalah abstraksi yang memudahkan komunikasi antara multitude arsitektur network. 






 4 Protokol TCP/IP 


TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisanlapisan pada TCP/IP tidak seluruhnya sama dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP terdiri atas lima lapisan saja: physical, data link, network, transport dan application. Cuma hanya lapisan aplikasi pada TCP/IP mencakupi tiga lapisan OSI teratas, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 18.1. Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP mendefinisikan 2 buah protokol yakni Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol Protocol (UDP). Sementara itu pada lapisan ketiga, TCP/IP mendefiniskan sebagai Internetworking Protocol (IP), namun ada beberapa protokol lain yang mendukung pergerakan data pada lapisan ini



Keterangan dari gambar di atas :
1. Physical dan Data Link Layer
 Pada lapisan ini TCP/IP
tidak mendefinisikan protokol
yang spesifik. Artinya
TCP/IP mendukung semua
standar dan property protokol
lain.
2. Network Layer
Pada lapisan ini TCP/IP
mendukung IP dan didukung
oleh protokol lain yaitu
RARP, ICMP, ARP dan
IGMP.
2.1. Internetworking Protocol
(IP)
Adalah mekanisme transmisi
yang digunakan oleh
TCP/IP. IP disebut juga
unreliable dan connectionless datagram protocol
abesteffort delivery service.
IP mentransportasikan data
dalam paket-paket yang
disebut datagram.
2.2. Address Resolution
Protocol (ARP)
ARP digunakan untuk menyesuaikan alamat IP dengan
alamat fisik (Physical
address). Untuk ARP akan
dijelaskan lebih lanjut pada
buku ini.
2.3. Reverse Address
Resolution Protocol
(RARP)

RARP membolehkan host
menemukan alamat IP nya
jika dia sudah tahu alamat
fiskinya. Ini berlaku pada
saat host baru terkoneksi ke
jaringan.
2.4. Internet Control Message
Protocol (ICMP)
ICMP adalah sua tu
mekanisme yang digunakan
oleh sejumlah host dan
gateway untuk mengirim
notifikasi datagram yang
mengalami masalah kepada
host pengirim.
2.5. Internet Group Message
Protocol (IGMP)
IGMP digunakan untuk
memfasilitasi transmisi
message yang simultan
kepasa kelompok /group
penerima.

3. Transport Layer
3.1. User Datagram Protocol
(UDP)
UDP adalah protokol
process-to-process yang menambahkan hanya alamat port,
check-sum error control, dan
panjang informasi data dari
lapisan di atasnya.
3.2. Transmission Control
 Protocol (TCP)
TCP menyediakan layanan
penuh lapisan transpor untuk
aplikasi. TCP juga dikatakan
protokol transpor untuk stream
yang reliabel. Dalam konteks ini
artinya TCP bermakna
connection- oriented, dengan kata
lain: koneksi end-to-end harus
dibangun dulu di kedua ujung
terminal sebelum kedua ujung
terminal mengirimkan data.
4. Application Layer
Application Layer dalam
TCP/IP adalah kombinasi lapisan-lapisan session, presentation
dan application pada OSI.




 5 Pengalamatan 


Dalam TCP/IP dikenal 3 alamat yakni: physical address, IP address dan port address. Physical address kerap disebut sebagai link address. Ukuran address/alamat fisik ini tergantung jenis hardwarenya. Alamat fisik dapat berupa unicast, multicast atau broadcast. Internet address perlu untuk layanan komunikasi yang aspeknya universal. Saat ini besarnya Internet address adalah 32 bit. Port address sangat diperlukan untuk komunikasi yang berorientasi terhadap proses aplikasi.









 6 User Datagram Protocol (UDP) 


Protokol TCP/IP memiliki 2 protokol pada lapisan transport, yakni UDP dan TCP. Pada bab ini kita membicarakan UDP dahulu. Gambar 18.3. merepresentasikan posisi UDP dalam rangkaian protokol TCP/IP.





 7 Komunikasi process-to procces 


Protokol IP hanya bertanggungjawab membangun komunikasi antara host dengan host. Padahal setelah komunikasi ini terbentuk belumlah lengkap tanpa disertai proses yang benar. Maka pada lapisan network, message yang berpindah antara host ke host lain akan diproses lebih lanjut pada lapisan transport, lihat Gambar 18.4. Bentuk proses bisa saja membentuk proses client-server.









 8 Nomor port 



Proses yang terjadi pada
host lokal disebut client, client ini
membutuhkan layanan/service
untuk sebuah proses pada sebuah
host yang lain, host tersebut yang
dimaksud adalah server. Proses
yang dilakukan berdua oleh client
dan server memiliki jenis dan
proses yang bernama sama.
Sistem operasi yang sekarang
digunakan sudah mendukung
lingkungan yang multiuser dan
multiprogramming . Tentu saja ini
bisa melakukan multi proses
dalam satu buah host baik itu
server maupun client. Sebelum
melangkah lebih jauh perlu
ditentukan titik-titik komunikasi ini :
x Local host
x Local process
x Remote host
x Remote process
Local host dan remote host
memanfaatkan alamat IP.
Sedangkan untuk mendefinisikan
proses, kita membutuhkan
identifier khusus yang disebut,
nomor port. Dalam protokol
TCP/IP nomor port adalah berupa
bilangan integer dari 0 samapai
65.535.
Protokol TCP/IP telah
memutuskan untuk menetapkan
penggunaan nomor port yang
digunakan untuk server yang
spesifik, nomor port tersebut
adalah well-known port numbers.
IANA membagi nomor port dalam
3 kelompok yakni :
x Well-known ports : nomor
port ini bermula dari 0 sampai
1.023.
x Registered ports : nomor ini
ini bermula dari 1.024
sampai 49.151.
x Dynamic ports : nomor port
dimulai dari 49.152 sampai
65.535.




 9 Port-port yang dipakai untuk UDP 



Tabel 1 8 .1 memperlihatkan beberapa well-known port untuk UDP. Beberapa lagi dapat digunakan juga bagi TCP.








 10 Socket Address (Alamat Soket) 


Telah diketahui bahwa UDP membutuhkan 2 identifier, yakni alamat IP dan nomor port. Keduanya jika dikombinasikan akan membentuk socket address.





 11 User Diagram 


Paket UDP disebut user datagram. User da tagram ini memiliki ukuran header yang tetap sebesar 8 byte, seperti terlihat pada gambar 18.6.







 12 Manfaat protokol UDP 


Di bawah ini akan
dijelaskan tentang kegunaan
protokol UDP :
x UDP cocok untuk proses
yang memerlukan requestrespons communication dan
sedikit sekali memperhatikan
masalah flow control dan
error control.
x UDP yang melakukan proses
dengan mekanisme internal
flow control dan error control
hanya untuk proses TFTP
(Trivial File Transfer
Protocol).
x UDP cocok untuk multicasting dan broadcasting pada
lapisan transport.
x UDP digunakan untuk
manajemen proses seperti
aplikasi SNMP.
x UDP digunakan
pengupdate protokol ruting
seperti pada RIP (Routing
Informastion Protocol).
Di bawah ini merupakan desain
tentang UDP seperti yang
ditunjukkan pada gambar 18.7.






 13 Internet protokol (IP)



Internet Protocol (IP) adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP yang sifatnya unreliable dan connectionless. Banyak yang mengistilahkan dengan best effort delivery, artinya: bahwa IP menyediakan no error checking atau tracking . Jika diperlukan reliabilitas maka IP mesti dipasangkan dengan protokol yang reliabel misalnya TCP. Contoh alamat dari IP adalah, kantor pos mengirimkan surat tapi tidak selalu sukse dikirimkan. Jika surat tersebut tidak lengkap maka terserah pengirim ingin mengantarkannya atau tidak. Juga kantor pos tidak pernah menjejaki ke mana suratsurat yang jumlahnya jutaan itu terkirim.




 14 Datagram 

Paket dalam lapisan IP disebut dengan datagram. Gambar 14.60 memperlihatkan datagram sebuah IP. Datagram IP panjangnya variabel yang terdiri dari data dan header.



Panjang header bisa antara 20
sampai 60 byte. Header ini
memuat informasi yang penting
sekali untuk keperluan ruting dan
pengiriman. Berikut penjelasan
tentang isi daripada header.
x Version (VER) : Ada 4 bit
yang menginformasikan
versi IP. Saat ini versi
yang digunakan adalah versi
4. Jadi dengan demikian
mesin yang memproses
datagram ini harus melakukan
mekanisme IP versi 4.
x Header Length (HLEN) : Ada
4 bit yang menginformasikan
panjang header datagram
dalam 4 byte word.
x Service type : Ada 8 bit yang
menginformasikan bagaimana datagram harus
ditangani oleh router. Field
ini dibagi menjadi 2 subfield
yakni : precedence (3 bit)
dan sevice type.
TOS=type of service) (4 bit). Sisa
bit yang tidak digunakan, dapat
dilihat pada Gambar 18.9.







x Total length : memiliki 16 bit
yang menentukan panjang
total (header plus data)
daripada datagram IP dalam
satuan byte. Karena panjang
field ini adlah 16 bit maka
total panjang datagram
IP dibatasi sampai
65.535 (216-1) byte saja.
Melihat perkembangan teknologi yang mampu mentransmiskan data yang
lebar bandwidthnya, maka
ada lagi proses yang disebut
fragmentasi yakni memecah
besar data yang tidak muat
diangkut oleh datagram IP.
x Identification : field ini
memiliki 16 bit yang
digunakan dalam fragmentasi. Akan dibahas lebih
lanjut.
x Flags : field ini juga digunakan
dalam proses fragmentasi.
x Fragmentation offset : field ini
digunakan juga untuk
fragmentasi.
x Time to live (TTL) :
Ternyata dalam protokol
TCP/IP datagram yang
melakukan perjalanan antar
jaringan melalui router atau
agteway memiliki batasan
waktu. Field TTL ini beris 8 bit.
Bisa saja mesin pengirim yang
menghendaki datagram ini
melakukan perjalanan di lokal
jaringannya men-set TTL
adalah 1.
x Protocol : field ini berisi 8
bit yang mendefinisikan
lapisan protokol di atasnya
menggunakan layanan lapisan IP. Sebuah datagram IP
dapat membeungkus data
dari beberapa tingkat protokol
di atasnya seperti TCP,
UDP, ICMP dan



x IGMP. Ketika protokol I memultiplex dan mendemultiplex data dari
tingkatan protokol di atasnya,
nilai field ini menolong proses
ketika datagram sampai ke
tujuan alamat akhir, Gambar
18.10.
x Checksum : Adalah filed yg
berisi 16 bit yang melakukan
proses error correction.
x Source address : 32 bit yang
berisi informasi alamat IP dari
host pengirim.
x Destination address : 32 bit
yang berisi informasi alamat
IP tujuan.



 15 Fragmentasi 


Setiap lapisan protokol data link memiliki format frame nya sendiri. Salah satu field frame tersebut didefinisikan dalam bentuk atau format ukuran maksimum untuk field data. Ketika datagram dibungkus (encapsulated) dalam sebuah frame, total ukuran datagram harus kurang dari ukuran maksimumnya. Hal ini disebabkan oleh persyaratan perngkat keras dan lunak yang digunakan dalam jaringan, Lihat Gambar 18.11.



Tabel 18.4 memperlihatkan bagaimana ukuran MTU
berbeda -beda untuk setiap jenis
protokol lapisan fisik.
Setiap sebuah datagram
yang difragmentasi akan memiliki
header sendiri. Sebuah datagram
dapat difragmentasi beberapa
kali sebelum mencapai tujuan
akhirnya jika melewati banyak
jenis fisik jaringan. Fragmenfragmen ini dapat saja menempuh perjalanan atau rute
yang berbeda-beda. Jadi tentu
saja perakitan/reassembly terjadi
di alamat tujuan akhir.
Di awal bagian dijelaskan bahwa
header datagram IP mempunyai
panjang yang tetap yakni 20
byte. Sedangkan panjang header
yang variabel adalah 40 byte.
Oleh sebab itu header datagram
IP berkisar antara 20 hingga
60 byte. Panjang header
variabel ini adalah option.
Yang digunakan untuk kepentingan pengetesan dan
debugging. Format Option ini
terdiri dari Code, Length dan
Data, dapat dilihat pada gambar
18.12





Option memeiliki 6 jenis
yang dikategorikan dalam 2
kategori, yakni byte tunggal dan
multi byte. Kategori byte tunggal
adalah No operation dan end of
option.
x No operation : adalah 1-byte
yang digunakan sebagai
pengisi antara option.
x End of option : digunakan
untuk padding pada akhir
field option.
x Record route : digunakan
untuk mencatat router
internet yang menangani
datagram. Record route ini
dapat mencatat hingga 9
router alamat IP.
x Strict source route :
digunakan oleh host asal
untuk menentukan sebuah
rute bagi datagram yang
akan menempuh perjalan di
internet. Pengirim dalam hal
ini dapat menentukan rute
dengan TOS, seperti
waktu tunda minimum
atau maximum throughput.
x Loose source route : mirip
dengan strict source route,
namun agak lebih luwes.
Setiap router dalam list harus

dikunjungi, namun datagram
dapat mengunjungi router
yang lain juga.
x Timestamp : digunakan
untuk mencatat waktu yang
dilakukan oleh router. Waktu
ditampilkan dalam milidetik
dari saat tengah malam,
Universal Time. Waktu ini
bermanfaat untuk menolong
pengguna menjejaki perilaku
router di internet.
Metode deteksi error
digunakan TCP/IP yang disebut
checksum . Pada sisi pengirim,
paket dibagi menjadi n-bit bagian
(n biasanya 16). Bagian-bagian
tersebut ditambahkan dengan
metode aritmetika one’s
complement. Caranya adalah
sebagai berikut :
x Paket dibagi dalam k bagian,
masing-masing terdiri dari n
bit.
x Seluruh bagian ditambahkan
bersama dengan menggunakan metoda aritmatika one’s complement.
x Hasil akhir
dikomplementasikan
membentuk checksum.
Kalkulasi checksum pada sisi
penerima.
x Paket dibagi menjadi k
bagian, masing-masing terdiri
dari n bit.
x Seluruh bagian tadi
ditambahkan bersama -sama
menggunakan aritmatika one’s
complement.
x Hasilnya dikomplementasi.
Hasil akhir adalah 0, maka paket
tidak rusak dan dapat diterima,
jika tidak akan ditolak.
Untuk lebih lanjut mengetahui
komponen-komponen protokol IP
dapat dilihat pada Gambar 18.14.






 16 IP Address 


    ↪ 1 Notasi Digital
    ↪ 2 Kelas-Kelas pada Jaringan Komputer (address IP)
    ↪ 3 Alamat Khusus
    ↪ 4 Alamat Jaringan
    ↪ 5 Studi Kasus
6 Jaringan private


IP address memiliki 32 bit angka yang merupakan logical address. IP address bersifat unique, artinya tidak ada device, station, host atau router yang memiliki IP address yang sama. Tapi setiap host, komputer atau router dapat memiliki lebih dari IP address. Setiap alamat IP memiliki makna net ID dan host ID. Net id adalah pada bit-bit terkiri dan menunjukkan letak nomor jaringan pada suatu LAN sedangkan hostid adalah bit-bit selain net id (terkanan) yang menunjukkan nomor Host pada suatu jaringan. Semua penggolongan antara net id dan host id dibahas di bawah.



1 Notasi Digital
Untuk membuat pembacaan lebih mudah alamat internet yang merupakan logical address ini maka dibuatlah dalam bentuk desimal di mana setiap 8 bit diwakili satu bilangan desimal. Masing-masing angka desimal ini dipisahkan oleh tanda titik, dan dapt dilihat pada Gambar 18.15. Untuk mempermudah pembacaan, 32 bit alamat internet direpresentasikan dengan notasi desimal. Di bawah ini adalah salah satu contoh penomoran IP pada suatu jaringan yang terletrak pada jaringan kelas C dan juga biner dari kelas IP tersebut.



2 Kelas-Kelas pada Jaringan Komputer (address IP)
Seyogyanya IP address ada 5 golongan kelas yaitu: kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Semua itu didesain untuk kebutuhan jenis-jenis organisasi. Biasanya kelas D dan E difungsikan untuk Multicast pada jaringan bertipe IPV4 dan IPV6 semua kelas A sampai E difungsikan.



Penjelasan dari kelas pada jaringan :
 Kelas A: 0xxxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyyy
(nomor 1 - 126, 127 untuk loopback)
Kelas B: 10xxxxxx.xxxxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy
(nomor 128 - 191)
Kelas C: 110xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.yyyyyyyy
(nomor 192 - 223)


Di bawah ini akan dijelaskan masing-masing kelas pada IP Address :
x Kelas A
Pada kelas A ini oktet (8 bit)
pertama adalah net id dan 24 (bit)
untuk Host id. Bit yang tertinggal
pada neti d kelas A ini adalah nol
(0) semua. Secara teori, kelas A
ini memiliki 27
 jaringan atau 128
jaringan yang tersedia. Secara
aktual hanya ada 126 jaringan
yang tersedia karena ada 2 alamat
yang disisakan untuk tujuan
tertentu. Dalam kelas A, 24 bit
digunakan sebagai hostid. Jadi
secara teori pula setiap net id
memiliki 224 host atau 16.777.216
host /router. Kelas A cocok untuk
mendisain organisasi komputer
yang jumlahnya sangat besar
dalam jaringannya.
x Kelas B
Pada kelas B, 2 oktet
digunakan sebagai net id dan 2
oktet sisanya untuk host id.
Secara teori pula, kelas B memiliki
2
14 net id atau 16.384 jaringan.
Sedangkan banyaknya host setiap
jaringan adalah 216 host atau
65.536 host/router. Dikarenakan
ada 2 alamat yang akan
digunakan untuk tujuan khusus,
maka host id yang tersedia
efektif adalah sebanyak 65.534.
Kelas B ini cocok untuk
mendisain organisasi komputer
dalam jumlah menengah.
x Kelas C
Dalam kelas C, 3 oktet
sudah dimiliki untuk net id dan
hanya 1 oktet untuk host id.
Sehingga secara teori banyaknya
jaringan yang bisa dibentuk oleh
kelas C ini adalah 221 atau
terdapat 2.097.152 jaringan.
Sedangkan banyaknya host/router
di setiap jaringan adalah 28
host/router atau setara dengan 256
host. Juga dikarenakan penggunaan 2 hostid untuk tujuan
khusus maka hostid yang tersedia
efektif adalah sebanyak 254 host
atau router.
x Kelas D
Untuk kelas D ini
digunakan sebagai multicasting .
Dalam kelas ini tidak lagi lagi
ada istilah net id dan host id.
x Kelas E
Khusus kelas E disisakan
untuk pengunaan khusus,
biasanya untuk kepentingan riset.
Juga tidak ada dikenal net id dan
hostid di sini. Secara keseluruhan
penentuan kelas dapat dilihat di
Gambar 18.18.

Untuk subnet mask juga
terdiri atas 3 kelas yaitu kelas A,
Kelas B dan Kelas C yang dapat
dijelaskan di bawah ini:
Kelas A : 255.0.0.0
Kelas B : 255.255.0.0
Kelas C : 255.255.255.0
Subnet must digunakan
untuk memisahkan antara Network
Id dan Host id dan biasanya disaat
kita menset suatu jaringan alamat
IP dan subnet mask harus sama
dalam satu kelas. Karena jika
alamat IP berbeda dengan
subnetmask diantara komputer
yang akan dihubungkan maka
jaringan tidak akan terkoneksi. Hal
ini sangat perlu diingat jika kita
ingin membagun sutau jaringan
LAN.




3 Alamat Khusus

Beberapa bagian alamat dalam kelas A, B dan C digunakan untuk alamat khusus dan dapat dilihat pada tabel 18.5.




4 Alamat Jaringan

Pada kelas A, B dan C sebuah alamat dengan hostid yang bernilai 0 semua tidak diperuntukkan kepada host manapun. Alamat demikian dicadangkan untuk mendefinisikan alamat jaringan. Namun ada satu hal yang diingat bahwa net id berbeda dengan alamat jaringan (network address). Karena net id adalah bagian dari IP address, sedangkan network address adalah sebuah alamat di mana hostid nya di set 0 semua. Tambahan juga, alamat jaringan atau network address ini tidak dapat digunakan sebagai alamat asal dan tujuan dalam sebuah paket IP. Direct broadcast address merupakan jika host id semua diset 1. Alamat ini digunakan router untuk mengirim sebuah paket ke seluruh host dalam jaringan tertentu/khusus, sehingga seluruh host pada jaringan tertentu tersebut menerima paket dengan alamat ini.




Dalam kelas A, B dan C, sebuah alamat dengan semua di set 1 baik net id maupun hostid digunakan untuk menentukan apakah broadcast address dalam jaringannya.




5 Studi Kasus

Buktikan bahwa IP jaringan
dengan nomor 192.168.0.1 dan IP
192.168.0.10 termasuk dalam satu
jaringan dan satu kelas?. Dalam
menyelesaikan kasus di atas
terntunya terlebih dahulu langkah
yang harus kita kerjakan adalah
membuat/mencari biner dari angkaangkat di atas karena komputer
pada umumnya hanya mengenal
angka 0 dan 1 untuk dan kita
melakukan atau mencari dengan
pasangan subnet mask dari nomor
jaringan tersebut yang dapat
dijelaskan pada langkah di bawah ini
Jika dibandingkan nomor IP
192.168.0.1 dan 192.168.1.1
bahwa keduanya sama-sama kelas
C, namun keduanya sudah
menunjukkan perbedaan dimana
kelas IP 192.168.0.1 merupakan
jaringan 192.168.0.0 sedangkan
192.168.1.1 merupakan jaringan
192.168.1.0. secara default kedua
jaringan ini tidak bisa koneksi
karena beda hostya kecuali jika
menggunakan router. Dengan
demikian jaringan bisa dikatakan
terkoneksi dengan baik jika
jaringan tersebut satu kelas dan
satu jaringan.


6. Jaringan Private Jika sebuah organisasi ingin membangun jaringan komputer dan tidak membutuhkan terkoneksi pada jaringan internet, ada 3 pilihan untuk pembuatan alamat-alamat IP nya : 1. Dapat menggunakan sebuah alamat yang unique tanpa menghubungkan ke internet. Namun ini akan sangat menguntungkan apabila di kemudian hari berniat untuk menghubungkan jaringan private-nya ke internet tidak akan timbul masalah lagi. Namun nampaknya untuk kelas A dan B sudah tidak memungkinkan lagi karena sudah dimiliki oleh organisasi yang terhubung ke internet. 2. Bisa juga menggunakan sembarang alamat IP dari kelas A, B dan C. Namun ini akan sangat menyulitkan apabila organisasi tersebut berniat terhubung ke internet. 3. Pilihan 1 dan 2 masih memiliki masalah, maka otoritas pencatatan alamat internet telah mencadangkan range alamat-alamat tertentu dari kelas A, B dan C yang bisa digunakan oleh organisasi manapun sebagai jaringan private. Tentu saja, di dalam internet, alamat khusus ini tidak akan dikenal dan diabaikan. Singkat kata, alamat ini adalah unique bagi jaringan lokalnya namun tidak unique bagi jaringan global. Lihat Tabel 18.6.





 17 Subnetting dan Supernetting 




    ↪ 1 Subnetting
    ↪ 2 Masking
    ↪ 3 Supernetting
    ↪ 4 Supernet Mask



1 Subnetting

Subnetting merupakan suatu teknik untuk membagi network menjadi subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada kelas A, B dan C. Bila diperhatikan alamat IP terdiri dari net id dan hostid. Hal ini artinya bila akan menuju suatu host, maka harus mencari net idnya baru mencari hostidnya. Mekanisme itu melalui 2 level hierarki. Namun bila sudah mendapatkan


net id dari organisasi dan ingin membuat organisasi tersebut menjadi sub kelompok perlu dilakukan pemecahan network dengan teknik subnetting. Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan jaringan tanpa subnettng dan menggunakan subnetting dapat dilihat pada gambar 18.22. dan 18.23 di bawah ini.







Konsep hierarki tersebut dapat dianalogikan seperti halnya dengan penomoran telepon, seperti gambar 18.25 di bawah ini.




2 Masking
Masking adalah suatu proses yang mengekstrak alamat jaringan fisik dari sebuah alamat IP dapat dilihat seperti pada gambar 18.26 di bawah.





3 Supernetting
Alamat-alamat kelas A dan kelas B sudah hampir terpakai semua, namun kelas C masih memberikan ketersediaan walaupun terbatas. Namun demikian kelas C yang setiap net id memiliki maksimum 254 host masih tidak memuaskan bagi kebutuhan suatu organisasi. Solusinya adalah supernetting. misalnya, suatu organisasi membutuhkan 1.000 alamat yang diambil dari 4 alamat kelas C. Maka organisasi tersebut dapat menggunakan lamat-alamat tersebut dalam 1 supernetwork dalam 4 jaringan. Gambar 18.27 di bawah memperlihatkan bagaimana 4 alamat kelas C berkombinasi menjadi satu supernetwork.



4 Supernet Mask

Supernet mask dapat dibuat untuk membentuk sebuah blok kelas C jika banyak alamat jaringan adalah pangkat dari 2 (2, 4, 8, 16, ..). Default mask untuk kelas C adalah 255.255.255.0, artinya ada 24 digit 1 kemudian diikuti 8 digit 0. Jika beberapa digit 1 diganti menjadi 0, maka akan mendapatkan sebuah mask untuk kelompok alamat kelas C. Seperti pada Gambar 18.28 di bawah terlihat bahwa proses mask di supernetting berlawanan dengan mask di subnetting.












Disqus comments