Klasifikasi Lengkap Jaringan Komputer - TeachMeSoft

Klasifikasi Lengkap Jaringan Komputer



Asslamualaikum Sahabat Teach Me...
Apakah kabar nih ?... semoga pada sehat ya... kali ini aku mau berbagi sedikit ilmu mengenai Klasifikasi Jaringan Komputer, materi ini aku dapat saat kuliah di pertemuan ke tiga. Tanpa basa basi lagi yuk langsung pelajari bersama.

Klasifkasi jaringan terbagi dalam 5 yaitu :
Klasifikasi berdasarkan geografis
Klasifikasi berdasarkan fungsi
Klasifikasi berdasarkan distribusi sumber informasi/data
Klasifikasi berdasarkan media transmisi data
Klasifikasi berdasarkan media akses


Klasifikasi Berdasarkan Geografis




Secara ummum Klasifikasi jaringan berdasarkan geografis terbagi menjadi :
- PAN (Personal Area Network)
- LAN (Local Area Network)
- MAN (Metropolitan Area Network)
- WAN (Wide Area Network)
- Internet (Interconnected-Networking)

Tetapi, sumber lainya menyatakan sebagi berikut :
- PAN(Personal Area Network)
- LAN (Local Area Network)
- NAN (Neighborhood Area Network)
- CAN (Campus Area Network)
- MAN (Metropolitan Area Network)
- WAN (Wide Area Network)
- GAN (Global Area Network)
- RAN (Regional Area Network)
- SAN (Storage Area Network)
- Internet (Interconnected-Networking)



PAN (Personal Area Network)




PAN atau Personal Area Network merupakan titik akses ke berbagai perangkat pribadi seperti komputer,telepon,ponsel, televisi, sistem keamanan rumah yang berbasis komunikasi data,maupun perangkat komunikasi publik seperti internet.

PAN memiliki kisaran luas are 1 s/d 10 m (dalam ruangan,hubungan antara komputer dengan HP, PDA, dsb). Kontrol Pada PAN dilakukan dengan authoritas pribadi, dan untuk teknologi yang digunakan antara lain Wireless Application Protocol (WAP) dan Bluetooth. PAN ini dihubungkan melalui bus yang ada pada komputer, seperti USB dan Firewire.


LAN (Local Area Network)



LAN merupakan jaringan komputer yang dapat digunakan pada area tertentu. LAN dapat digunkan sampai jarak 10 KM, namun dalam prakteknya jaringan ini hanya digunakan pada lingkup yang sangat sempit misalnya pada sebuah gedung memerlukan hubungan antara komputer yang satu dengan komputer yang lain, disuatu sekolahan, universitas tertentu, dll


MAN (Metropolitan Area Network)


Metropolitan Area Network (MAN)/ Jaringan area Metropolitan. Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi atau merupakan jaringan komputer yang cakupannya dalam satu kota. Jangkauan MAN lebih luas dari pada LAN yang dapat mencapai hingga 100.000m.


WAN (Wide Area Network)


WAN merupakan jaringan komputer yang cakupannya lebih luas dari pada MAN dan LAN. WAN biasanya digunakan untuk menghubungkan antara komputer yang satu dengan komputer yang lain yang jaraknya bisa mencapai 1.000.000m, misalnya hubungan antar satu kota dengan kota yang lainya dalam satu negara.


GAN (Global Area Network)

GAN merupakan Jaringan komputer yang cakupanya lebih luas. Jaringan ini merupakan komputer-komputer yang ada  di negara-negara diseluru dunia. Pada saat ini jaringan yang termasuk GAN adalah internet. Dimana internet dapat menghubungkan komputer-komputer yang ada diseluruh dunia.


CAN (Campus Area Network)

CAN (Campus Area Network) adalah sebuah jaringan kampus atau basis-basis militer yang saling terhubung.Contoh salah satu kalangan Campus/ sekolah yang saling terhubung dan bisa berkomunikasi. Kisaran luas CAN 10.000m.


SAN (Storage Area Network)

Solusi konfigurasi masa depan dalam media penyimpanan data dalam jumlah besar (TeraByte) dalam berbagai service yang berbasis online di internet maupun IntraNet.

SAN adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yang khusus, terdiri dari server dan penyimpanan (Storage)



Internet (Interconnected-Networking)

Internet (Interconnected-Networking)



Klasifikasi Berdasarkan fungsi


1 Client-Server

Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server.Khusus sebagai server, sebuah service/ layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih.
Contohnya adalah sebuah domain seperti http:/www.google.com/ yang melayani oleh banyak komputer web server.

atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server computika.web.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, filer server,database server dan lainya.


2 Peer to Peer

Yaitu Jaringan Komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di jaringan windows network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya.

Pada saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberiakses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebai client dan saat A memberi akses file kepada C maka a berfungsi sebai server. kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.


Klasifikasi Berdasarkan Distribusi sumber Informasi/Data

Klasifikasi Berdasarkan Distribusi sumber Informasi/Data
  1. Sistem terpusat 
  2. Sistem terdistribusi


1 Sistem Terpusat

Pengertian
SIstem terpusat adalah sistem dimana seluruh data yang diolah diletakan pada satu mainframe (server) sebagai pusatnya, sedangkan komputer terminal hanya berfungsi untuk input/ output data saja.
Jaringan komputer terpusat  terdiri atas komputer induk (host/server) dan satu atau lebih komputer terminal (workstation).
Komputer induk (host/server) berfungsi untuk melayani kebutuhan komputer terminal. Komputer induk menyimpan banyak data dan program aplikasi untuk melakukan pengolahan dan pemrosesan data.
Komputer terminal, biasanya berfungsi sebagai perantara untuk mengakses komputer induk.
Keuntungan sistem terpusat
Efisiensi sumber daya (baik informasi maupun perangkat)
Menghindari kerangkapan data, dengan terpusat data/ informasi maka tidak semua orang bisa mengolahnya sehingga tidak ada data yang sama, hal ini menyebabkan ruang penyimpanan tidak terbuang sia-sia.
Kemudahan untuk penganalisahan serta pengontrolan arus informasi dan sistemnya.
Optimasilisasi dan efisiensi anggaran dana yang diperlukan untuk perawatan sistem.

Permasalahan dalam sistem jaringan terpusat
Lamanya waktu yang diperlukan untk melakukan siklus informasi
Keterbatasan pemenuhan kebutuhan informasi yang diharapkan oleh pengguna, pada sistem ini terjadi pengelompokan prioritas informasi yang tidak sembarang orang bisa memperolehnya.
Data yang ada tidak fleksibel peningkatan ketergantungan publik


2. Sistem terdistribusi

Sistem terdistribusi (tersebar) merupakan sebuah sistem yang mainframe atau servernya berada pada masing-masing area dalam jaringan komputer. Sistem tersebar memungkinkan komputer untuk mengkoordinasikan kegiatan mereka dan berbagai sumber daya sistem, sehingga user menganggap sistem sebagai sistem tunggal.

sistem ini banyak diimplementasikan di dunia perbankan pada penggunakan ATM

Keuntungan Sistem Terdistribusi
Performance = Kumpulan dari beberapa dari prosesor akan memberikan kinerja yang lebih baik dari pada komputer yang terpusat. Begitulah juga kalau dilihat dari sisi biaya.
Distribution
Reliability (Fault Tolerance) = Apabila salah satu komponen terjadi kerusakan , system tetap dapat berjalan
Incremental Growh = mudah dalam melakukan penambahan komputer/ komponen
Sharing Data/ Resource = Berbagi data adalah salah satu hal yang pokok pada kebanyakan aplikasi

Permasalahan dalam sistem jaringan terdistribusi
Kesulitan dalam membangun perangkat lunak
Kesulitan yang akan dihadapi antara lain : nahasa pemrograman yang harus dipakai, sistem operasi dll.
Masalah jaringan = Karena sistem terdistribusi di implementasikan dalam jaringan komputer maka isu-isu yang berkaitan dengan jaringan komputer akan menjadi pertin=mbangan utama dalam merancang dan mengimplementasikan sistem.
Masalah keamanan= karena pada sistem terdistribusi berbagi data/ sumber daya merupakan hal yang mutlak maka muncul masalah yang berkaitan dengan kemanan data dll.

Hal yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah sistem jaringan terdistribusi
Karakteristik yang harus diperhatikan
Transparency (kejelasan)
Communication (Komunikasi)
Performance & Scalability (kinerja dan ruang lingkup)
Heterogenity (Keanekaragaman)
Openess (keterbukaan)
Reliability & Fault Tolerancy (kehandalan dan Toleransi Kegagalan)
Security (Keamanan)

Transparency (Kejelasan)
Access Transparency = Sumber daya lokal dan remote di akses dengan menggunakan operasi yang sama.
Location transparency = Pengguna sistem tidak tahu mengetahui keberadaan hardware dan software (CPU, file dan data).
Migration (Mobility) Transparancy = Sumber daya (baik berupa hardware atau software) dapat bebas berpindah tanpa mengubah sistem penamaan.
Replication Transparency
Sistem bebas untuk menambah file atau sumber daya tanpa diketahui oleh user (dalam rangka meningkatkan kinerja)
Concurency transparency= user tidak akan mengetahui keberadaan user lain dalam sistem walaupun user tersbut menggunakan sumber daya yang sama
Failure Transparency = aplikasi haru dapat menyelesaikan prosesnya walaupun terdapat kegagalan pada beberapa komponen sistem.
Performance transparency=beban kerja yang bervariasi tidak akan menyebabkan turunya kinerja sistem , hal ini dapat dicapai dengan melakukan automatisisasi konfigurasi terhadap perubahan beban.
Communication (komunikasi)
Sistem melaukan urutan komunikasi. beberapa hal yang harus diperlihatkan adalah:
infrastruktur jaringan (interkoneksi dan software jaringan)
metode dan modelkomunikasiyang cocok. metode komunikasi
send
receive
remoter procedure Call
Model Komunikasi
Cilent-server communication : pertukaran pesan antara dua proses dimana satu proses (client) menggunakan/ meminta layanan pada server dan server menyediakan hasil proses tersebut.
Groupmulticast : targer dari pesan yang dikirimkan adalah gabungan dari proses, yang berasal dari satu grup.

performance & Scalability
Performance :
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja (Performance) dari pada sistem terdistribusi :
Kinerja dari pada personal worstations
kecepatan infrastruktur komunikasi
Fleksibel dalam membagi beban kerja : contoh, apabila terdapat prosesor (workstation yang idle maka dapat di alokasikan secara otomati untuk mengerjakan tugas user.
Scalability
sistem tetap harus mengperhatikanefesiensi walaupun terhadap penambahan secara signifikan user atau sumber daya yang terhubung :
cost (biaya) penambahan sumber daya (resource) harus reasonable.
Penurunan kinerja (performance) diakibatkan oleh penambahan user atau sumber daya harus terkontrol.

Heterogenity
Aplikasi yang terdistribusi biasanya berjalan dalam keberagaman :
Hardware : Mainframes, Workstations, PC's, server dll
software : Unix, MS Windows , IMB OS/2, Linux dll
Devices : teller Machine, RObot, sistem manufacturing dll.
Network dan protocol : Ethernet, FDDI, ATM, TCP/IP dll.
Melihat keaneka ragaman diatas maka salah satusolusi yang bisa diterapkan adalah Middleware : berfungsi sebagai jembatan untuk komunikasi dan proses
untuk mendukung keanekaragaman maka arsitekture perangkat lunak sistem jaringan terdistribusi adalah

gbr

Openess (keterbukaan)
Setiap Layanan (Service) harus diakses oleh semua user.
Mudah dalam implementasi, install dan debug service
User dapat membuat dan mengistall service
Aspek kunci pada opennes :
interface dan protocol yang standard (seperti protokol komunikasi diinternet)
Support terhadapa keanekaragaman (dengan membuat midleware (ORB) seperti CORBA atau Java RMI)

Reliability
Salah satu tujuan dalam membangun sistem terdistribusi adalah memungkinkan untuk melakukan improvisasi terhadap kehandalan sistem.
Availability : kalau mesin mati (down), sistem tetap harus berjalan dengan jumlah layanan yang tersisa
dalam sistem terdistribusi componen yang sangat vital (critical resource) berjumlah se mininam mungkin. Yang dimaksud dengan critical resource adalah komponen yang harus ada untuk menjaga sistem terdistribusi.
masing-masing software dan hardware harus di replikasi : kalau terjadikegagalan/ errpr maka yang  lain akan menangani.
data dalam sistem tidak boleh hilang, copy dari file tersebut disimpan secara reddundan pada server lain, tapi tetap harus dijaga konsistensi datanya

Fault Tolerance
Fault Tolerance : Sistem harus bisa mendeteksi kegagal dan melakukan tindakan dengan dasar sebagai berikut :
Mask the fault (menutupi kegagalan) : tugas harus dapat dilanjutkan dengan menurunkan kinerja tapi tanpa terjadi kehilangan data atau informasi
Fail Gracefully : membuat suatu antisipasi terhadap suatu kegagal ke suatu prosedur yang telah direncanakan dan memungkinkan untuk menghentikan proses dalam waktu yang singkat tanpa menghilangkan informasi atau data.

Security (keamanan)
Confidentiality : Keamanan terhadap data yang diakses oleh user yang tidak diperbolehkan (Unauthorizes user)

Integrity : Keamanan terhadap kelengkapan dan autentikasi data
Availability : menjaga agar resource dapat selalu di akses
Antisipasi terhadap free access (penggunaan resource terhadap user yang semestinya)



Klasifikasi Berdasarkan Media Transmisi Data


Klasifikasi berdasarkan media transmisi data :
  1. Wire Network (Kabel)
  2. Wireless Network (Nirkabel)


1 Wire Network (Kabel)

Jaringan Computer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Jenis kabel yang umum digunakan menggunakan bahan dasar tembaga untuk jaringan LAN (Local Area Network), seangkat untuk MAN dan WAN biasa menggunakan bahan sejenis fiber optic atau serat kaca.

A coaxial Cable
Thick Coaxial
Memiliki diameter rata-rata 12mm (menurut IEEE 802.3-10BASE5). Biasanya disebut sebagai standard Ethernet atau thick Ethernet.
Aturan Thick Coaxial
setiapujung harus diterminasi dengan terminator 50 ohm
Maksimum 3 segment peralatan terhubung
Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan
setiap segment maksimal berisi 100 perangkat jaringan termasuk repeater
maksimum panjang kabel per segment 1640 feet
maksimum jarak antara segment 4920 feet
setiap segment diberi ground.
Jarak maksimum antara tap atau percabangan dari kabel utama ke perangkat adalah 16 feet, dan jarak minimum 8 feet.

Thin Coaxial
biasa digunakan dikalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output yang besar. Jenis yang sesuai standart IEEE 802.3-10BASE2 adalah RG-58.
Aturan Thin Coaxial
Setiap ujung kabel diberi terminator 50 ohm
Panjang maksimal 185 meter
Setiap segment maksimum terkoneksi 30 perangkat jaringan
Kartu jaringan menggunakan transceiver yang onboard
Maksimum ada 3 segment yang terhubung satu sama lain
Setiap segment sebaiknya dilengkapi 1 ground
Panjang minimum T-Connector adalah 0,5 meter
Maksimum panjang kabel segment 555 meter
Setiap segment maksimum punya 30 perangkat terkoneksi

B Twisted Pair Cable
Biasa disebut kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
ada 3 jenis pemasangan kabel UTP
pemasangan Straight
Pemasangan cross
Pemasangan Rol/melingkar

C. Fiber Optic
Kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal sering dipakai seagai BACKBONE karena kehandalannya yang tinggi dibandingkan coaxial dan UTP. kabel ini tidak terpengaruh cuaca.


2 Wireless Network

Wireless network adalah jaringan tanpa kabel atau nirkabel yang menggunkan media gelombang radio. Frequensi yang dipergunakan adalah 2,4 GHz dan 5GHz, tergantung dari kebijakan pemerintah setempat.Untuk indonesia adalah 2,4 GHz.

atau cahaya infrared, bisa juga menggunakan wifi dan bluethoot

WIFI
wifi bekerja menggunakan gelombang radio,sehingga wifi adapter kadang disebut sebagai ethernet radio. Saat ini Wifi sangat populer dan ada di berbagai perangkat yang ada disekitar kita

Bluetooth
Bluetooth merupakan salah satu alternatif teknologi wireless pada beberapa peralatan. kelebihan Bluetooth dari WIfi adalah kemampuannya yang menggantikan fungsi kabel dengan heman energy. Banyak digunakan di WPAN

Infrared
Beroperasi menggunkan alat yang disebbut irda (Infrared Data Association) pada frekuensi 900MHz dan kecepatan transfer data 9,6kbps, 115kbps hingga 4 Mbps. Kecepatan transfer relative lebih kecil dari pada Bluetooth dan wifi dan jangkauannya pendek,hanya 1-2 meter saja.



Klasifikasi Berdasarkan Media Akses


1. Ethernet

Jenis skenario pengkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh RObert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada Tahun 1972.

gbr

Ethernet menggunkan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) untuk menentukan node mana yang dapat mentrasmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan.

Dalam jaringan yang menggunakan teknologi ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara" artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data

Jika tidak ada komputer yang sedang menstransmisikan data , maka setiap komputer yang mau mengirim data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk menstransmiskan sinyal

sehinggah, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunkan teknologi ethernet adalalah jaringan yang dibuat berdasarkan basisi First-Coe, First-Served (Memprioritaskan yang pertaa), dari pada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainya.

Jika dua node hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama,amka kemungkinan akan terjadi Collision (Kolisi/ Tabrakan), yang akan mengakibatkandua node tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik)

gbr

perangkat Ethernet telah mengalami perkembangan atau varian yang dapat mendukung transfer data lebih tinggi. Masing-masing varian dari Ethernet telah diberi nama dengan nama kode tertentu seperti dalam tabel berikut :

gbr tabel


2 Token Ring

Token ring adalah sebuah protokol LAN hasil pengembangan IBM pada tahun 1980 yang saat ini didefinisikan dalam IEEE 802,5 dimana semua node terhubung dalam sebuah cinci dan setiap node langsung bisa mendengar transmisi hanya dari tetangga terdekat.

izin untuk mengirimkan diberikan dengan pesan (token) yang beredar disekitar ring. Token ring telah diimplementasikan pada topologi ring.


3. Fiber Distributed data Interface (FDDI)

FDDI mirip dengan token ring namun menggunakan dual-ring, salah satu ring berfungsi sebagai backup ketika ring utama mengalami kegagalan. FDDI menggunakan serat optik untuk media transmisi data standarnya.

selain optical fiber, media yang digunakan dapat pula dengan media kawat tembaga, tetapi dalam hal ini digunakan teknologi yang hampi mirip dengan FDDI yakni Coper Distributed Data Interface (CDDI). FDDI menyediakan kecepatan hingga 100 Mbit/s dan mampu menjangkau jarak sampai dengan 200km. LAN FDDI dapat mendukung ratusan pengguna.


4. Wireless LAN

Akhir-akhir ini berkembang sebuah teknologi baru untuk LAN yang disebut Wireless LAN (WLAN). Pada WLAN tidak ada satupun kabel network. Proses instalasi jaringan komputer menjadi lebih praktis dan komputer mudah untuk dipindahkan (mobile). Sebagian besar WLAN modern berlandaskan dari standar IEEE 802.11, dibawah merek dagang Wi-Fi.
Topologi WLAN
INfrastrukture atau managed : dalam topologi ini diperlukan setidaknya sebuah Access Point sebagai pengatur traffic Network. Topologi ini cocok digunakan untuk menjangkau LAN yang sedang atau besar.
Ad-Hoc atau Unmanaged : Pada topologi ini tidak diperlukan Access Point, setiap komputer dapat terhubung secara peer-to-peer. Topologi ini cocok untuk menghubungkan beberapa buah komputer saja.
Perangkat yang dikembangkan untuk WLAN
Wireless Fidelity (WIFI) adapter. Dapa dianalogikan ethernet Card pada LAN.
Access Point (AP). Dapat dianalogikan dengan HUB/ Switch pada LAN.
Printer WIFI, Camera WIFI, Handphone WIFI dan sebagainya.





Disqus comments